Mohon tunggu...
Mercy
Mercy Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu dua anak remaja, penggiat homeschooling, berlatarbelakang Sarjana Komunikasi, Sarjana Hukum dan wartawan

Pengalaman manis tapi pahit, ikutan Fit and Proper Test di DPR.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jokowi yang Tidak "Meng-Entertain" Kesedihannya

27 Maret 2020   00:52 Diperbarui: 27 Maret 2020   00:58 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jokowi ada di istana untuk memantau kondisi wabah Virus Corona atau COVID-19 yang sedang luar biasa menyerang Indonesia. Memang kesibukan sebagai presiden memaksa Jokowi memaksanya tidak bersama Sang Bunda. 

Pernah di Hari Ibu pada 22 Desember 2018, saking padatnya tugas kenegaraan, Presiden Joko Widodo sampai tak bisa sungkem kepada ibunya di Hari Ibu.  

Lalu  timbul ide kejutan, lewat TV streaming, Joko Widodo menyampaikan rasa terima kasih kepada Sang Ibu yang sudah mendukungnya saat kuliah bahkan saat usahanya bangkrut. 

Vlog tersebut sudah diputar berkali-kali sepanjang dua hari ini hampir di semua televisi berita Indonesia.  Menikmati vlog itu,  Ya Tuhan, hampir habis kata-kata untuk menyatakan betapa indahnya cinta antara Bu Noto dan Pak Jokowi. 

Doa saya sepenuh hati, sebagai seorang ibu juga, agar cinta saya dengan kedua anak saya juga seindah cinta Bu Noto dengan anak-anaknya, Pak Jokowi dan  ketiga adik perempuan. 

Kepergian ibu yang menjadi support system terbaik  bagi kita manusia,  bagi anda, saya, termasuk Joko Widodo merupakan kesedihan yang amat sangat. 

Jadi tidak ada yang bisa membantah bahwa itulah kesedihan, nestapa, sebagai manusia normal. Namun luar biasa, sejak Jokowi disorot televisi hadir di rumah sakit, di rumah duka, di mesjid, dan di pemakaman,  Jokowi tampak benar berduka. Namun sepanjang dua hari ini, betapa Jokowi tidak "meng-entertain" kesedihannya. Semua upacara yang semestinya dilakukan, dijalankan orang nomor satu Indonesia dan keluarganya tanpa berlebihan. Tidak larut dalam sedih, tetapi memilih kembali bekerja dan bekerja.  Salut !!!

Karena itu, saya tidak habis pikir, masih ada manusia yang bisa-bisanya membuat postingan super sadis di kepergian seorang ibu, seorang eyang putri bernama Sujiatmi Notomihardjo.

Andaikan ibu Noto, begitu biasa dipanggil, bukan ibunda Presiden Jokowi, apakah pantas ada manusia menyampaikan sumpah serapah? 

Apalagi ini adalah ibu dari pemimpin kita, presiden Republik Indonesia. Terlepas kalian dulu memilih Jokowi atau tidak, saat dilantik, Jokowi adalah presiden kita, pemimpin kita saat ini. Jadi alangkah "malingkundang" nya jika kita, rakyat malah mengutuki Jokowi, apalagi mengutuki Sang Ibu dari Jokowi.

Dalam kesempatan ini, mohon agar kalian yang  telah memfitnah, menzolimi keluarga Joko Widodo bahkan mengutuki almarhum Ibu Noto segera bertobat, sebelum menanggung karma, yang bisa menimpa kalian sendiri, ibu kalian, atau mungkin anak perempuan kalian nantinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun