Mohon tunggu...
Mercy
Mercy Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu dua anak remaja, penggiat homeschooling, berlatarbelakang Sarjana Komunikasi, Sarjana Hukum dan wartawan

Pengalaman manis tapi pahit, ikutan Fit and Proper Test di DPR.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menutup Sekolah Tanpa Persiapan? Gagapnya Pemprov DKI Jakarta

15 Maret 2020   12:51 Diperbarui: 16 Maret 2020   11:04 688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by Лариса Мозговая from Pixabay

Bahkan lima tahun lalu, oknum Dinas Pendidikan dan Suku Dinas Pendidikan DKI Jakarta malah melarang kami menerapkan pembelajaran paduan offline dengan online learning.  Mereka katakan, metode itu tidak sesuai aturan Dinas Pendidikan yang melulu tatap muka.  Ketika kami ungkapkan bahwa online learning sudah menjadi keniscayaan di masa kini dan masa depan, mereka malah ngotot bahwa hanya pembelajaran tatap muka yang mesti dilaksanakan. 

Hadeuh,  tentu saja  kami tidak mengikuti ocehan oknum-oknum yang dibayar gaji dari negara untuk memikirkan pendidikan, tetapi  tidak mengerti pendidikan masa kini dan masa depan.  

Saran untuk Gubernur dan Dinas Pendidikan

Gubernur DKI Jakarta yang kebetulan pernah menjadi Menteri Pendidikan, tolong benar-benar persiapkan sarana dan prasaran pendidikan untuk jutaan siswa PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, Nonformal Paket A, Paket B, dan Paket C. Dan saatnya semua Shareholder Pendidikan memberikan porsi lebih besar pada jalur Homeschooling, yang terbukti lebih siap mengantisipasi jaman ini dengan segala risikonya.

Pak Gubernur dan Ibu Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta dan jajarannya harus bekerja lebih keras dan lebih cerdas. Harus mampu membuktikan sampai ke akar rumput bahwa Distance-Learning, Home-Learning, Belajar dari Rumah sudah benar-benar dipersiapkan. Agar tercapai tujuan bahwa semua siswa tetap belajar dari mana saja, dari rumah atau dari warnet, sepanjang 14 hari sekolah ditutup.  

Jangan biarkan masa penutupan 14 hari sekolah malah jadi bumerang, karena tidak berimpak positif bagi peningkatan pembelajaran jutaan siswa di Jakarta.  Jangan malah kesempatan untuk pulang kampung atau hura-hura sehingga tidak membuat anak kondusif belajar. 

Atau jangan sampai ribuan murid sekolah PAUD TK SD SMP SMA SMK Paket A B C malah keleleran di jalan, tawuran, nonton teve melulu, nonton youtube  film horor tanpa bimbingan orangtua, atau malah bikin strategi membunuh balita, seperti yang kejadian minggu lalu di Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun