Pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo ini, perkembangan desa melaju dengan sangat pesat. Desa kini mulai mengejar ketertinggalannya.
Hal itu tak terlepas dari dana desa yang digelontorkam cukup besar dan meningkat tiap tahunnya.
Selama tiga tahun ini, anggaran dana desa terus meningkat. Pada tahun 2015 lalu, dana desa sebesar Rp. 20,8 triliun, kemudian pada tahun 2016 meningkat sebesar Rp. 46 triliun dan naik lagi menjadi Rp. 60 triliun pada 2017.
Anggaran Dana Desa ini merupakan skema pembangunan untuk langsung mentransfer dana segar ke desa. Sehingga dengan begitu, desa bisa lebih cepat bergeliat karena adanya pembangunan.
Hasilnya, cukup menggembirakan, pada 2016 lalu, setiap desa telah membangun jalan sekitar 100 meter, 500 meter hingga 1 kilometer. Jika ditotal se-Indonesia, jumlahnya mencapai kurang lebih 66.000 kilometer jalan desa.
Selain itu, total jembatan desa panjangnya lebih 511 kilometer. Masyarakat desa membangun 38.000 unit turap atau penahan longsor.
Ini belum pernah ada sejarah dalam Republik Indonesia. Pembangunan didorong masif di tingkat desa.
Hal itu tak terlepas dari komitmen besar dari Presiden Jokowi untuk membangun desa di Indonesia.
Dengan capaian di atas, kita berharap desa tak lagi diidentikkan dengan ketertinggalan dan kurangnya fasilitas. Kini kita bisa menatap optimis untuk masa depan desa dan Indonesia.