Pagiku disambut oleh gerimis yang agak deras. Rasanya ingin sekali menarik selimut kembali ke atas tempat tidur. Ingin berguling-guling bersama dengan ketiga buah hatiku. Berharap pagi jangan dulu pergi. Tapi kewajiban tak dapat ku abaikan. Akhirnya keinginan itu pun terkalahkan dengan rasa tanggung jawabku sebagai seorang ibu. Aku bangun perlahan agar tidak membangunkan si kecil. Setelah selesai sholat subuh, seperti biasanya aku merapihkan meja makan dan dapur. Membawa peralatan makan dan minum yang kotor ke tempat cuci. Tempat cuci di rumahku berada di belakang rumah, di area terbuka. Dengan suasana pagi dan mendung akan membuat keadaan sekitar semakin gelap. Jujur saja aku orang yang memiliki sifat penakut. Hehehe..... Untuk saja si kakak sudah bangun, jadi bisa aku minta untuk menemaniku mencuci piring.
Tak banyak yang aku minta darinya. Cukup duduk disampingku dengan gadget ditangannya, itu sudah cukup membantuku. Kegiatan rutin mencuci piring akhirnya dapat kuselesaikan sebelum si tengah dan si bontot bangun. Kalau mereka sudah bangun, usai sudah kebebasanku. Hehehe.... Kadang aku bercanda dengan suamiku berkata kalau mereka itu seperti kompeni yang menjajah rakyat jelata.
Selesai mencuci piring, aku mulai menyiapkan tempat setrika. Pakaian yang tak pernah kunjung habis semakin bertambah menggunung setiap harinya. Jadi sedikit demi sedikit aku mulai menyetrika. Menghabiskan siswa waktu sebelum pukul 6.
Aku jarang memasak. Bahkan tak pernah. Setiap hari ibu mertuaku memasak makanan untuk keluargaku. Hehehe.... Mungkin terkesan kalau aku menantu yang kurang pengertian. Tapi yang sebenarnya adalah inilah bentuk baktiku pada kedua mertuaku. Dengan menghabiskan makanan yang mereka beri, akan membuat mereka bahagia. Hehehehe.
Ada jadwal kondangan hari ini. Salah satu siswaku ada yang dikhitan. Rumahnya tak jauh dari sekolah. Cukup berjalan kaki saja sudah sampai. Baik, aku cukupkan dulu tulisanku sampai di sini. Karena rombongan guru sudah menungguku. Salam hangat untuk semuanya.