Mohon tunggu...
Ibrar Mufti
Ibrar Mufti Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa MAN 2 Kota Padang Panjang

Menulis sebagai pengisi waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dia Seekor Kutu

5 September 2022   13:45 Diperbarui: 5 September 2022   13:58 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Maaf, Pak, nggak ngasih tau, soalnya kemaren sore saya mau izin buat pulang, tapi bapaknya nggak ada. Awalnya saya nggak pergi, sampai akhirnya saudara telepon kalau ibu saya masuk rumah sakit. Karena bapak nggak ada di tempat, jadinya saya pergi tanpa izin," jelas pria itu.

Wajah itu tampak tenang, penjelasan dia memang masuk akal. Ditambah lagi dengan keterangan salah satu warga tadi bahwa dia keluar tengah malam dengan wajah tergesa-gesa, bisa jadi itu karena ibunya.

 "Ada apa, Pak?" tanya Aryo. Pria itu masih tak mengerti dengan situasi.

"Saya kemalingan." Wajah Aryo tampak terkejut setelah mendengar penjelasan itu.

"Kamu yakin tak terlibat dalam kasus ini?"

"Yakinlah, Pak, saya mana berani kayak begituan, Pak." Memang, tak ada pencuri yang mau mengaku, tapi dari raut wajahnya, ia seperti tak berdusta, kecuali dia orang yang sangat pandai dalam drama.

"Semoga kamu dapat saya percaya, sekarang kita menunggu Bayu, ada yang ingin saya bicarakan dengan dia."

Istri Andrian yang sepertinya sudah pulih dari shoknya pun menggigiti kuku, ia seperti ingin mengatakan sesuatu tapi tak berani, tapi sekarang saat yang tepat untuk menyatakan argumen.

Wanita itu menarik lengan suaminya, menjauhkan pembicaraan mereka dari banyak telinga.

"Kamu merasa ada yang aneh nggak sama Bayu?" Andrian mengerutkan dahinya. Sebenarnya ia juga menyadari sesuatu.

Pertama, dia adalah satu-satunya orang yang mengetahui kepergian Andrian. Dua, bisa jadi ia menelepon pukul 10 itu hanya akal-akalan saja. Memastikan bahwa Andrian tak pulang sehingga dia bisa mencuri dengan tenang. Fakta ketiga, Bayu adalah satu-satunya orang kepercayaan Andrian yang selalu menjemput uang dari rumah ke pabrik beras, karena itu dia tahu dimana letak persis tempat penyimpanan uang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun