Mohon tunggu...
ibrahim
ibrahim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Minor but major

Suka tidur

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pekan Yang Pelan

15 Mei 2022   17:40 Diperbarui: 15 Mei 2022   17:44 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi tampak cerah.
Di hari yang cukup sumringah.
Jalanan diisi oleh senyum santun.
Layaknya mata air di tengah gurun.

Teramat menyenangkan.
Bagi mereka yang menunggu waktu senggang.
Enam hari disibukkan oleh pekerjaan.
Untuknya yang resah akan tabungan,
Cicilan dan tagihan tetap menjadi beban.

Ibu-ibu sudah membuka gosip di muka penjual sayuran.
Ada juga yang berbegas menuju tempat peribadatan.
Persimpangan jalan diisi ia yang mengatur laju kendaraan.
Meski masih pagi, senyumnya tetap tak lebar.
Khawatir pada yang di rumah menahan lapar.

Hmmmm...

Senyumnya, tak seperti souvenir di Pasar Besar.
Cahanya, perangi ramai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun