Pagi tampak cerah.
Di hari yang cukup sumringah.
Jalanan diisi oleh senyum santun.
Layaknya mata air di tengah gurun.
Teramat menyenangkan.
Bagi mereka yang menunggu waktu senggang.
Enam hari disibukkan oleh pekerjaan.
Untuknya yang resah akan tabungan,
Cicilan dan tagihan tetap menjadi beban.
Ibu-ibu sudah membuka gosip di muka penjual sayuran.
Ada juga yang berbegas menuju tempat peribadatan.
Persimpangan jalan diisi ia yang mengatur laju kendaraan.
Meski masih pagi, senyumnya tetap tak lebar.
Khawatir pada yang di rumah menahan lapar.
Hmmmm...
Senyumnya, tak seperti souvenir di Pasar Besar.
Cahanya, perangi ramai.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!