Mohon tunggu...
Ibrahim Abdulaziz
Ibrahim Abdulaziz Mohon Tunggu... -

Penoreh Tinta Emas Perjuangan Bangsa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Reformasi Kesehatan Masyarakat Ala Kota Surabaya

29 Maret 2014   17:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:19 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

hari ini tanggal 29 Maret 2014,
saya berobat ke puskesmas keputih, kebetulan saya beberapa hari ini menginap di kontrakan teman saya di daerah Bumi Marina Emas, tadi malam leher saya terasa perih, lantas malam harinya di beri minyak tawon oleh teman saya. Paginya ternyata masih sakit dan tidak hanya perih tetapi disertai sakit dan tidak enak badan, lantas saya berinisatif untuk berobat ke puskesmas. Awal masuk saya sudah kagum dengan tata letak puskesmas yang tidak lagi kumuh dan terkesan asal-asalan, setelah itu saya di terima dengan ramah oleh petugas pendaftaran, setelah melakukan pendataan seperti pada umumnya ada biaya registrasi, betapa terkejutnya ketika petugas menyodorkan tiket bertuliskan Rp 5000, sungguh harga yang sangat merakyat.

Tidak perlu menunggu waktu yang lama di kursi antrian saya lantas di panggil ke poli umum, di dalamnya sudah siap untuk melayani pasien para anggota medis yang terdiri dari dokter dan para perawatnya, untuk sekelas puskesmas kru selengkap itu menurut saya sudah luar biasa, karena hanya rumah sakit besar yang biasanya menyediakan pelayanan seperti itu. Praktek dokter biasa saja tidak sampai seperti itu.
Setelah tekanan darah saya di periksa lantas saya pindah meja kedokter umum, dokter yang melayani ramah dan mau menjelaskan secara sabar apa yang saya derita, meski pemeriksaan sudah selesai dan saya sudah mendapatkan kesimpulan penyakit saya, dokter di situ masih mau melayani pertanyaan saya seputar kejelasan penyakit saya. Dalam hati, jarang-jarang saya mendapatkan pelayanan sebaik ini dengan harga semurah ini, sungguh suatu kejadian yang langka di negeri ini.

Selesai dari dokter saya lantas menyerahkan resep ke bagian obat, disinilah letak kekagetan sekaligus kekaguman saya terhadap walikota yang masuk daftar walikota terbaik dunia ini, semua obat yang diberikan itu gratis, saya ulangi lagi obatnya gratis.......
Mungkin ini yang di sebut sebagai puskesmas itu tempat yang menyembuhkan bagi orang sakit, belum juga minum obat sudah mendapatkan angin segar bagi kesembuhan, dengan gratisnya obat setidaknya mengurangi beban warga untuk hidup layak, mengingat harga hidup layak di negara ini sudah jauh melambung karena ulah sebagian pejabat atau partai yang tidak bertanggung jawab.

Salut untuk walikota Surabaya, janjimu tak sekadar pemanis kampanye, janjimu telah mengubah hidup warga kota ini, ingin rasanya kelak saya melanjutkan perjuangan ibu di kota ini bahkan di negara ini.
Semoga Surabaya selalu jaya, Semoga Bu Walikota di beri perlindungan oleh Alloh untuk menjalankan amanah rakyat.

--Aktivis Sosial--

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun