Mahasiswa asal Program Studi (Prodi) Agroteknologi Fakultas Pertanian (FP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Ibrahim, mengenalkan serta berbagi ilmu budidaya tanaman yang pernah didapatkanya sewaktu kuliah kepada warga desa Bangunsari, Gayam, Sukoharjo.
Upaya tersebut wujud dari pengabdian masayarakat terhadap masyarakat yang terdampak pandemi covid-19. Kondisi ini tidak dapat dipungkiri dan banyak sektor terimbas akibat adanya corona. Munculah ide kreatif dan inovatif dari salah satu mahasiswa FP UNS yaitu membuat program warung hidup bagi warga Bangunsari.
"Warung Hidup merupakan kegiatan bertani berskala kecil dengan memanfaatkan lahan yang ada di saat pandemi dengan tujuan agar warga masyarakat tetap bisa produktif dari rumah juga menghasilkan sayuran dan buah dari rumah. Â Adapun alat dan bahan yang kami fasilitasi meliputi bibit tomat, cabai, media tanam, pupuk, dan ajir" ujar ibrahim
Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir lagi akan menipisnya kebutuhan dapur karena sudah tersedia pada masing-masing rumah.
Program ini dilakukan dengan mengedukasi kepada warga tentang ilmu budidaya tanaman mulai dari pembibitan, pemeliharaan, dan penanganan panen dengan melalui WhatsApp Group.
Kegiatan yang dilakukan tidak hanya itu saja antara lain menginisiasi pentingnya protokol kesehatan dengan memasang MMT yang diletakkan ditempat strategis seperti masjid dan pos ronda, membagi alat cuci tangan, membuat dan membagi cairan disinfektan.
Selain untuk mengedukasi warga Bangunsari agar tetap bisa produktif dari rumah melalui melakukan hal-hal yang positif salah satunya berbudidaya tanaman, dirinya mengharapkan agar masyarakat paham betul akan bahaya penyebaran covid 19 dan cara pencegahannya.
Ia juga berharap agar melalui program warung hidup dapat membantu memenuhi kebutuhan dapur bagi warga Bangunsari secara berkesinambungan di masa sulit seperti sekarang ini.