Mohon tunggu...
Ibnu Wahyudi
Ibnu Wahyudi Mohon Tunggu... Administrasi - Salesman Militan dan Gerilyawan :)

Cara terbaik suatu karya bisa menjadi abadi adalah dengan 2 (dua) cara, pertama mewujudkannya, kedua menuliskannya. Jika kenyataannya tidak abadi, maka minimal niatkanlah agar bermanfaat untuk orang lain, maka karya mu akan abadi secara turun temurun dari zaman ke zaman. Jangan menilai orang dari menjadi apa dia nya saat ini, tetapi nilai lah seseorang dari menjadi apa dia nya suatu saat nanti, karena banyak orang dicemooh saat ini, tetapi menjadi orang besar saat nanti. Banyak orang yang sangat VISIONER, namun dipandang sebelah mata dan diremehkan. Semua pembuktian kebenaran tentang VISI seseorang ditentukan setelah VISI nya terwujud dan kita hanya bisa bilang: WOW, tahu gitu saya ikut dia dulu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah Nyata Menyentuh: Buah dari Kebaikan

22 Oktober 2017   17:18 Diperbarui: 5 November 2017   06:38 8189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada kebaikan yang Tuhan langsung balas dalam tempo yang singkat

Namun tidak jarang juga kebaikan berbuah manis setelah beberapa waktu yang lama, itu karena Tuhan ingin membalas kebaikan tersebut di saat yang tepat dan menjadi inspirasi buat generasi setelahnya

Ada seorang anak kecil yang lagi berjalan ke pasar, entah kenapa anak kecil tersebut mondar mandir di depan toko ramuan obat

Gerak gerik nya cukup mencurigakan, dan memang benar, ketika keadaan udah mulai sepi, si anak kecil tadi menyelinap masuk dan mencuri beberapa ramuan obat

Apes nya, anak kecil tersebut ketahuan dan diteriaki maling oleh yang punya toko dan akhirnya tertangkap hendak dihakimi massa

Dekat lokasi kejadian, ada warung mie ayam dan penjual mie ayam tersebut melihat kejadian itu lalu segera berusaha melindungi anak kecil tadi

"Sabar-sabar saudara-saudara, jangan langsung menghakimi seseorang, ini negara hukum", ucap si penjual mie ayam tersebut

"Saya yakin, tidak semua orang mau jadi pencuri kecuali memang keadaan yang memaksa nya mencuri, apalagi ini masih anak kecil. Jangan main hakim sendiri", lanjut si penjual mie ayam

Si penjual mie ayam berhasil meredakan emosi massa lalu bertanya kepada anak kecil tadi kenapa mencuri ramuan obat tersebut.

Si anak kecil menjawab, "Ayah saya sakit keras dan butuh obat, sedang kami keluarga yang sangat miskin, untuk makan aja udah 4 hari ini saya dan ayah saya tidak makan. Ibu saya sudah meninggal 3 tahun yang lalu. Saya kuatir kalau ayah saya tidak segera ditolong, ayah saya bisa meninggal", ujar anak kecil tadi sambil terisak menahan tangis dan gemetaran

Si penjual mie ayam berkata, "Ya sudah, ramuan obat ini biar saya yang bayarin", sembari langsung memberikan sejumlah uang kepada toko ramuan obat tadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun