Mohon tunggu...
Ibnu Wahyudi
Ibnu Wahyudi Mohon Tunggu... Administrasi - Salesman Militan dan Gerilyawan :)

Cara terbaik suatu karya bisa menjadi abadi adalah dengan 2 (dua) cara, pertama mewujudkannya, kedua menuliskannya. Jika kenyataannya tidak abadi, maka minimal niatkanlah agar bermanfaat untuk orang lain, maka karya mu akan abadi secara turun temurun dari zaman ke zaman. Jangan menilai orang dari menjadi apa dia nya saat ini, tetapi nilai lah seseorang dari menjadi apa dia nya suatu saat nanti, karena banyak orang dicemooh saat ini, tetapi menjadi orang besar saat nanti. Banyak orang yang sangat VISIONER, namun dipandang sebelah mata dan diremehkan. Semua pembuktian kebenaran tentang VISI seseorang ditentukan setelah VISI nya terwujud dan kita hanya bisa bilang: WOW, tahu gitu saya ikut dia dulu

Selanjutnya

Tutup

Money

Contoh Seorang CEO Terbaik Abad 21

20 Oktober 2017   23:06 Diperbarui: 5 November 2017   17:44 1595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jack Welch, CEO perusahaan raksasa General Electric, orang-orang menyebutnya dengan THE TRANSFORMER, karena beliau melakukan transformasi di perusahaan raksasa yang kala itu semua orang menganggap perusahaan tersebut sehat-sehat saja, gak yang perlu ada yang dirombak atau di transformasi, namun Jack Semampu melihat 10 sampai 50 tahun ke depan dan mengatakan bahwa General Electric sedang mengalami penyakit kanker tetapi tidak disadari

Keputusannya dianggap sebagai keputusan yang sembrono dan dianggap tanpa perhitungan yang matang, namun beliau tidak menghiraukannya. Kebijakannya tetap dijalankan meskipun banyak cibiran dan cemoohan dari para anak buahnya. Hampir semua anak buahnya membicarakan hal negatif tentang dirinya di awal-awal kepemimpinanya karena beliau yakin akan apa yang beliau lihat di masa depan, sebuah tujuan jangka panjang yang jauh lebih strategic

Menurut saya, Jack Welch adalah CEO terbaik dari CEO lainnya yang pernah saya baca sepak terjangnya

Coba kita liat rangkuman ringkasnya tentang siapa dan bagaimana Jack Welch mengelola perusahaan raksasa General Electric

Birokrasi yang awalnya ditujukan untuk memperjelas suatu sistem rupanya akhir-akhir ini berkembang menjadi salah satu unsur yang memperlamban kinerja. Tidak hanya di pemerintahan tetapi juga di banyak perusahaan-perusahaan besar. Mengusung slogan "kalau bisa diperlambat kenapa harus dipercepat?" maka birokrasi terkadang memunculkan manusia-manusia ruwet bin mbulet yang menimbulkan rasa frustasi di pihak-pihak yang sedang mengurus sesuatu hal di instansi yang terkait. 

Bagi anda yang memilik perusahaan atau usaha nampaknya juga harus mulai berkaca apakah birokrasi yang anda terapkan di perusahaan anda sudah efektif dan efisien atau belum? Bila belum tentunya harus ada perubahan yang dilakukan, dan tentunya bila kita membahas perubahan tidak ada yang lebih baik di akhir dekade ini selain perubahan radikal yang dilakukan oleh Jack Welch. Bila anda belum tahu Jack Welch dan sepak-terjang radikal apa yang dia lakukan maka artikel ini akan mencoba untuk membahasnya.

Jack Welch adalah CEO General Electric (GE) yang telah pensiun pada akhir 2001. Perubahan-perubahan besar telah dilakukan pada perusahaan-perusahaan besar dunia yang dinilai telah menjadi organisasi-organisasi lamban, tua, dan malas sejak era 80 an. Kebijakan yang diambil Welch terbilang sangat ekstrem dan mengejutkan, karena ibarat palu godam yang meluluh-lantakkan bangunan besar. 

Sekali palu itu diayunkan maka tak kurang dari puluhan ribu bahkan ratusan ribu karyawan kehilangan pekerjaan. Bila anda melihat headline surat kabar Amerika pada dekade 90-an anda akan menemukan berita gelombang PHK ribuan karyawan yang dipecat dari perusahaan-perusahaan besar seperti General Motor, Eastman Kodak, Xerox, dan anak perusahaan GE lainnya.

Alasan Jack Welch untuk merevolusi perusahaan yang dibidani Thomas Alva Edison ini sangat simpel. Welch ingin memberangus birokrasi yang ruwet dan ketumpulan berpikir di GE. Alasan ini didapat karena sejak pertama kali masuk di GE, Welch telah merasakan ruwetnya bekerja dengan birokrasi. Baginya birokrasi hanya membuat semuanya menjadi tidak efisien, lebih lelet, dan habis-habisin dana. Di tahun-tahun awal karirnya Jack Welch sebenarnya ingin berhenti karena frustasi dengan birokrasi ini, tetapi akhirnya niat itu dia urungkan. Saat Welch disodori formulir evaluasi pekerjaannya dia tanpa ragu menulis tentang ambisi jangka panjangnya "to become CEO". 

Ambisi itu akhirnya kesampaian pada tahun 1979 atau setelah dia bekerja selama 20 tahun. Setelah menjadi CEO, Jack Welch langsung tancap gas untuk memperbaiki GE. Kondisi keuangan yang walaupun disorot oleh Fortune masih baik dan dengan 350 bidang usaha, 600 profit centers, dan 12 lapis manajemen bukan menjadi halangan bagi Welch untuk mewujudkan impiannya merevolusi GE. Welch tahu bahwa bila keadaan ekonomi memburuk maka GE bisa ambruk karena pada dekade itu serangan produk-produk Jepang begitu gencar membombardir Amerika.

"Setiap hari kita melihat dunia berubah, cepat sekali. Bahkan lebih cepat dari reaksi bisnis kita, Saya ingin sebuah Revolusi." Begitu kata Welch di tahun 1981. Dan palu godam revolusi itu pun di ayunkan 3 tahun setelah peryataannya. Tidak kurang dari 150 bidang usaha dengan nilai 5 miliar dollar dilepas GE. Dan dalam tempo 2 tahun berikutnya tidak kurang dari 130.000 karyawan di PHK, yang artinya pengurangan seperempat jumlah SDM GE. Reengineering dilakukan, organisasi dirampingkan, layer-layer yang tidak perlu dipapras bersih. Maka tak heran bila media Paman Sam menyebutnya "Neutron Jack" sebagai analogi dari bom neutron yang tak pandang bulu memberangus apa saja yang menghalanginya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun