Mohon tunggu...
Gaharu Online
Gaharu Online Mohon Tunggu... Guru - Ibnu Rusid

Provinsi Nusa Toleransi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Papua: Hutan Lebih Menjanjikan Ketimbang Sekolah

7 Desember 2019   15:44 Diperbarui: 7 Desember 2019   16:44 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: dokpri. Ket. Siswa kelas 3 SD N 1 Jufo Kecil

Pendidikan di kawasan papua khususnya Kabupaten Mappi sangatlah miris, hal ini yang menyebabkan Pemerintah daerah mendatangkan para Guru melalui program Gugus Tugas Papua bekerja sama dengan Universitas Gadjha Mada.

Dengan keadaan alam yang melimpah rua membuat Guru-guru mendapatkan tantangan yang luar biasa, mulai dari metode pendekatan yang ektra, metode mengajar yang kontekstual dan kesabaran yang harus benar-benar sabar. Alam papua yang begitu menjanjikan menggeserkan pendidikan menjadi urutan kedua setelah hutan. 

Bagaimana tidak, hutan menawarkan jutaan rupiah bahkan ratusan juta rupiah dalam kurun waktu satu bulan bahkan kalau mujur hanya satu minggu. Sedangkan pendidikan menawarkan ilmu dengan rentangan tahun, diantaranya enam tahun di Sekolah Dasar, 3 tahun di Sekolah Menengah Pertama, 3 tahun di Sekolah Menengah Atas dan 4 tahun di bangku universitas, total keseluruhan mereka akan menghabiskan waktu untuk pendidikan sebanyak 16 tahun lamanya.

Dengan 16 tahun normal ia akan memperoleh gelas S-1 namun belum tentu memperoleh pekerjaan yang baik, setelah lulus di bangku universitas ia harus bertarung dalam seleksi CPNS, ini adalah pekerjaan yang berat dan membutuhkan tenaga yang ektra serta biaya yang banyak. Jika dibandingkan dengan hasil hutan (gaharu), maka kurun waktu 16 tahun tersebut akan menghasilkan rupiah yang tak terhitung jumlahnya.

Keadaan ini menyebabkan anak-anak usia sekolah lebih tertarik untuk memasuki hutan ketimbang berada di ruang kelas yang kosong, ruang kelas yang tidak ada seorang guru pun, dikarenakan guru dan kepala sekolah yang malas semakin menyebabkan "Hutan lebih menjanjikan ketimbang Pendidikan". 

Pada dasarnya anak-anak sangat berantusias untuk hadir ke sekolah, namun dikarenakan ketidakhadiran guru dan kepala sekolah sehingga perlahan-lahan semangat itu memudar dan hutanlah yang menjanjikan kelangsungan hidup mereka.

Kepala-kepala sekolah yang membangkang dari tugas serta guru-guru yang telah hilang keguruannya akan santai dengan keadaan ini, banyak sekolah-sekolah yang hilang kepala sekolahnya, banyak sekolah-sekolah yang hilang gurunya dan banyak sekolah yang hanya dijalankan oleh guru kontrak yang didatangkan dari perbagai daerah oleh program "Tugas Papua". 

Program yang sebenarnya membantu kinerja guru dan kepala sekolah untuk mendidik peserta didik malah kini menjalankan sekolah dan kepala sekolah serta guru lainnya hilang entah ke mana. 

Baca juga Permohonan Anak Papua untuk Para Kepala Sekolah

Situasi pendidikan seperti ini yang memperparah keadaan peserta didik, dari keinginan untuk sekolah berubah menjadi hal yang membosankan, sekolah hanya berdiri gagah namun kosong dan seperti ruangan hampa tampa ilmu, sedangkan hutan kaya akan harta alamnya. Kondisi seperti ini yang saat ini dihadapi oleh "Guru Penggerak Daerah Terpencil" ketidak beradaan kepala sekolah memperparah keadaan di sekolah-sekolah.

Perlengkapan bermain dan kapurpun seakan menjadi barang langka di sekolah, tidak tanggung-tanggung uang pribadipun harus dikeluarkan untuk memenuhi perlengkapan proses mengajar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun