Mohon tunggu...
Gaharu Online
Gaharu Online Mohon Tunggu... Guru - Ibnu Rusid

Provinsi Nusa Toleransi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Proyek Primordialisme dalam Kelola Beasiswa

9 Juli 2019   23:14 Diperbarui: 9 Juli 2019   23:53 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: dokpri. Sahabat Ibnu Rusid, S.Pd. Aktivis Muda NTT dan Salah Satu Pendiri Gaharu Institute NTT

"Proyek Primordialisme Dalam Kelola Beasiswa Pendidikan"

Beasiswa merupakan bantuan berupa biasa pendidikan yang diberikan oleh lembaga negara maupun swasta kepada masyarakat miskin dan berprestasi untuk melanjutkan jenjang pendisikannya. Beasiswa yang diberikan berupa uang ini sangat membantu masyarakat dalam menempuh pendidikn.

Beasiswa yang diberikanpun beragam, ada yang berupa KIP untuk pelajar, ada juga berupa Bidik misi untuk mahasiswa dan berbagai beasiswa dari perusahaan yang ada di Indonesia maupun di luar negeri. Setiap jenis beasiswa memiliki kriterianya masing-masing. Ada yang berupa standar Indeks Prestasi Komulatif (IPK) harus mencapai 2,75 minimal dan kriteria pendukung lainnya.

Beasiswa ini menjadi buruan warga miskin, baik di jenjang peserta didik maupun mahasiswa. Namun sangat disayangkan distribusi beasiswa serta informasi yang kesannya di tutupi oleh segelintir orang menyebabkan beasiswa banyak tidak tepat sasaran.

Hal ini semakin diperparah dengan sistem primordial yang mainkan dalam sebuah lembaga, sehingga dalan sebuah lembaga agar didominasi oleh orang-orang terdekat dari pemangku kepentingan di lembaga tersebut. Beasiswa yang seharusnya menjadi harapan kaum marginal kini seringkali menjadi ladang bagi mereka yang memiliki kepentingan. Bahkan kadang kala beasiswa menjadi ajang transaksi antar Peminat beasiswa dan pemangku kepentingan.

Cukup mudah untuk membuktikan hal di atas, cobalah datangi sebuah kampus di NTT dan mintalah daftar penerima beasiswa, perhatikan Asal yang tertera serta mencocokan nilai yang berada di KHS dan yang terlapor sebagai syarat ke dikti. Kesemuanya akan menggambarkan serta memberikan informasi tentang siapa pemangku kepentingan di lembaga tersebut. Inilah sistem primordial, enaknya di mereka susahnya di orang susuh. 

Inilah negeriku, sistem selalu di hadirkan untuk memenuhi kepentingan segelintir kelompok dan menindas kelompok lainnya. Semoga saja pemerintah lebih jeli dan konsentrasi dalam mengurus dan menditribusi dana beasiswa agar tidak disalah gunakan oleh segala pemamku kepentingan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun