Kehidupan setiap insan tidak akan bisa terlepas dari kebersamaannya dalam keseharian. Keseharian yang selalu dilewati secara bersama dan bermasyarakat akan menimbulkan gesekan-gesekan di dalam masyarakat tersebut, hingga menimbulkan rasa saling membenci dan berujung pada prilaku saling menceritakan, yang baik akan menjadi buruk dan yang buruk akan menjadi-jadi. Inilah kehidupan dimana selalu diisi dengan manusia-manusia serakah dan penggunjing, hasad dan hasut.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain. [al Hujurat/49 : 12].
Ketika difitnah maka sesungguhnya kita telah memiliki tabungan/celengan hari akhir nanti seperti dikemukankan oleh ustad Riza Rahman, ujarnya "Mereka yang tidak pernah melaksanakan salat dan ibadah lainnya ternyata bisa saja Allah memberikan pahala seperti orang yang melakukan ajaran Islam itu. Lalu Siapa mereka?. "Mereka adalah orang-orang yang menjadi korban pembunuhan karakter melalui fitnah yang dilancarkan ataupun perbuatan ghibah yaitu menggunjing tanpa dasar," dikutip dari Banjarmasinpost.
Bahkan sangat dianjurkan bagi seseorang yang mendengar saudaranya dighibahi bukan hanya sekedar mencegah gibah tersebut, tetapi untuk membela kehormatan saudaranya tersebut, sebagaimana sabda Rosulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam :
"Dari Abu Darda' Radhiyallahu 'anhu, dia berkata: Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Siapa yang mempertahankan kehormatan saudaranya yang akan dicemarkan orang, maka Allah akan menolak api neraka dari mukanya pada hari kiamat" .
Marilah saudara-saudara sekalian hentikan kebiasaan kita untuk saling memfitnah, menceritakan dan menghardik. Sudah terlalu lama kita terkurung dalam sempitnya pemikiran dan kini saatnya kita untuk memperbaiki semuanya.
Amin.
