Mohon tunggu...
Gaharu Online
Gaharu Online Mohon Tunggu... Guru - Ibnu Rusid

Provinsi Nusa Toleransi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa Kini Perlu Membangun Karakter

5 Juni 2018   13:13 Diperbarui: 5 Juni 2018   13:14 717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto Ibnu Rus. Dokpri

Mahasiswa adalah hal yang unik untuk dibahas, bagaimana tidak setiap masa dan setiap generasi mahasiswa memiliki sisi yang unik dalam gerakannya. Secara harfiah, mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi, baik di universitas, institut, maupun akademi. 

Menurut Kamus Bahasa Indonesia (2008), Definisi mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi. Setelah menyelesaikan pendidikan di bangku sekolah, sebagian siswa ada yang menganggur, mencari pekerjaan, atau melanjutkan pendidikan ke tingkat perguruan tinggi. Mereka yang terdaftar sebagai murid di perguruan tinggi dapat disebut sebagai mahasiswa (Takwin, 2008).

Karakter sendiri adalah adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan yang ia buat. 

Pembangunan karakter dan jati diri bangsa merupakan cita-cita luhur yang harus diwujudkan melalui penyelenggaraan pendidikan yang terarah dan berkelanjutan. Penanaman nilai-nilai akhlak, moral, dan budi pekerti seperti tertuang dalam Undang- undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional harus menjadi dasar pijakan utama dalam mendesain, melaksanakan, dan mengevaluasi sistem pendidikan nasional.

Peranan generasi muda selalu mewarnai dalam setiap usaha --usaha untuk memerdekakan bangsa indonesia. Seperti yang kita lihat pada zaman penjajahan. Karena pada zaman penjajahan para pemuda rela mengorbankan seluruh jiwa dan raga demi mempertahankan bangsa indonesia dari tangan penjajah. Dengan berdirinya organisasi-organisasi pemuda seperti Boedi utomo. Trikora dharma, Jong java dsb, merupakan salah satu bukti kepedulian para pemuda demi kemajuan bangsa.

Mahasiswa memiliki potensi yang besar dibandingkan kelompok masyarakat yang lain, karena pemikiran kritis mereka dan sebagai motor penggerak kemajaun ketika masyrakat melakukan proses pembangunan. Dimata masyarakat, mahasiswa adalah agen perubahan sosial karena mereka merupakan selaku insan akademis dipandang memiliki kekuatan intelektual. 

Sudah menjadi keharusan bagi seorang atau sekelompok mahasiswa untuk aktif dalam menyoroti kebijakan yang dikeluarkan pemerintah akan tetapi peran pemuda saat ini sudah tidak lagi seperti peran pemuda pada zaman dulu, seolah --olah sudah tidak lagi mewarisi semangat nasionalisme yang dimiliki pemuda pada zaman dulu. Hal ini disebabkan arus teknologi yang semakin canggih, sehingga membuat para pemuda saat ini terlena lupa akan tugas sebagai pemegang estafet pembangunan masa depan.

Kemunduran peran mahasiswa ini, bisa disebabkan oleh kurangnya motivasi maupun kesadaran dari dalam jiwa, pengaruh teman, serta pola kegiatan yang dilakukan. Kecanggihan teknologi turut mensponsori turunnya minat baca mahasiswa, karena kewajiban itu telah bergeser ke kebiasaan yang dirasa lebih "menyenangkan" bagi mahasiswa, seperti bermain game, kecanduan jejaring sosial, dan nge-rumpi. 

Modernisasi tak sedikit telah menyelimuti tubuh mahasiswa bangsa ini, mahasiswa kekinian telah terjebak oleh gaya hedonisme, rasa ego yang tinggi, sampai kepada apatis. 

Mahasiswa Kehilangan Karakter, bagaimana tidak mahasiswa kini hanya sibuk-memperebutkan kursi kepemimpinan, bahkan sampai berujung konflik. Tidak tanggung-tanggung permusuhan seringkali tercipta oleh perebutan kekuasaan.

Tongkat Kepemimpinan seolah-olah milik segelintir orang, kekuasaan hanya dijadikan untuk menyombongkan diri dan untuk memperoleh kepentingan pribadi serta mengeyampingkan kepentingan kelompok yang dipimpinnya. Inilah realita Mahasiswa saat ini. Mahasiswa yang terlena dengan Jabatan, terlena dengan Hedon dan terlena dengan kecantikan paras Rupiah.

Apakah betul kini Mahasiswa Miskin Karakter? Jawabannya ada di kita sekalian, jika ya maka ubahlah jika tidak maka tingkatkanlah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun