Mohon tunggu...
Ibnu majah
Ibnu majah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hidup itu simpel kok..dahului kebutuhan baru keinginan..pasti hidupmu bahagia..

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Untuk Negeri Perantauanku

19 April 2020   08:41 Diperbarui: 19 April 2020   08:43 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sepanjang jalan kami hati hati..

Protokol kesehatan jadi pegangan..

Senyum mengambang ingat kampung halaman

Namun apalah daya..

Di pelabuhan kami dicurigakan..

Sampai dirumah kami jadi buangan..

Dari kiri berkata "degil".. Dari kanan menghantam " Cengkang".

Duhai saudara handai taulan..

Apakah ini rasa buah simalakama hendak ditelan..

Lama dirantau kami bingung apa yang hendak dimakan..

Sedangkan pulang kenyang hujatan..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun