Mohon tunggu...
IbnuFurqoniF
IbnuFurqoniF Mohon Tunggu... Guru - Nama asli

Saya berasal dari Kota Blitar. Saat ini mengajar di MTsN 6 Blitar.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Model Pembelajaran Tutor Sebaya

4 Desember 2021   05:07 Diperbarui: 4 Desember 2021   05:25 845
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Latar Belakang Masalah

Kita tidak dapat memungkiri terhadap kebenaran anggapan bahwa matematika merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan seseorang. Karena kenyataanya setiap aktivitas seseorang, tentu tidak dapat terlepas dari ilmu matematika, baik itu di rumah, di pasar, di toko, di terminal, atau di manapun tempatnya. Mengingat pentingnya hal itu, anak didik dituntut untuk mampu memahami atau bahkan mampu menguasai pelajaran matematika dengan baik untuk bekal bagi mereka kelak. Dan hal itu dapat dibuktikan dengan besarnya minat mereka untuk belajar matematika dan tentu saja hasil belajar yang mereka capai nantinya.

Namun ironisnya, kenyataan di kelas berbeda jauh dari apa yang kita harapkan. Matematika masih menjadi salah satu bidang studi yang sulit dan bahkan masih melekat di benak siswa bahwa matematika adalah pelajaran yang tidak disenangi dan paling dibenci.

Pendapat Russefendi (dalam Sapa'at, Asep, 2007: 1), bahwa matematika merupakan aspek penting untuk membentuk sikap, harus mampu menjadi dorongan bagi kita sebagai pengajar untuk menyikapi pembelajaran matematika di kelas dengan cara yang nantinya diharapkan bisa mencapai hasil belajar yang memuaskan bagi peserta didik. Hal ini juga diharapkan mampu menghilangkan sugesti yang ada di benak anak didik bahwa matematika adalah pelajaran yang menakutkan, di mana hal ini disinyalir menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya hasil belajar peserta didik.

Hasil observasi sebelumnya, dapat dilihat pada lampiran 1 menunjukkan bahwa, sekitar 77% siswa belum mampu mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya, siswa kurang begitu paham terhadap materi yang disampaikan guru, minat belajar yang kurang, selalu mengobrol sendiri dengan teman sebangku saat KBM berlangsung, kemampuan dasar perhitungan yang lemah pada diri siswa, tidak mampu menyelesaikan soal yang sedikit kompleks, suasana kelas yang tidak mendukung karena jumlah siswa yang banyak dan suka ramai, jika diberi kesempatan bertanya hanya sedikit anak saja yang bertanya, dan justru dari siswa yang pandai. Selain itu, tidak jarang anak yang pandai lebih suka membuat blok sendiri jika diminta membentuk kelompok saat belajar. Hal ini sedikit banyak juga mempengaruhi lambatnya perkembangan siswa lain yang kurang pandai untuk memahami materi pelajaran. Jika faktor tersebut dilihat dari hubungan antar peserta didik, maka lain lagi ceritanya jika dilihat dari hubungan guru dengan siswa, dalam penyampaian materi tentunya. Dalam pembelajaran sehari-hari, guru semaksimal mungkin berusaha untuk menyampaikan materi sedemikian sehingga agar siswa dapat menerima dengan baik apa yang telah disampaikan. Meskipun dengan metode konvensional, namun kelas tetap dikondisikan sebaik mungkin agar minat peserta didik untuk belajar Matematika terus meningkat. Namun apa yang telah dilakukan guru tersebut kurang mendapat hasil yang memuaskan. Hal ini terlihat dari masalah-masalah yang muncul hingga hasil belajar yang bisa dikatakan rendah sesuai dengan yang diuraikan sebelumnya.

Berdasarkan kenyataan yang ada tersebut, maka diperlukan sebuah perubahan, sebuah inovasi pembelajaran dengan konsep yang lebih tepat, sedemikian sehingga mampu mencapai hasil yang maksimal. Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian tindakan kelas ini. Akhir-akhir ini makin banyak perhatian terhadap pengajaran tutor sebaya yang pada dasarnya sama dengan program bimbingan, yang bertujuan memberikan bantuan dari dan kepada siswa hingga dapat mencapai prestasi belajar secara optimal. Pengajaran tutor sebaya ini dapat dipandang sebagai reaksi terhadap pengajaran klasikal dengan kelas yang terlampau besar dan padat yang mengakibatkan guru atau tenaga pengajar tidak dapat memberikan bantuan individual secara optimal, bahkan sering tidak mengenal siswa seorang demi seorang.

Kelebihan tutor sebaya dalam pendidikan yaitu dalam penerapan tutor sebaya, anak-anak diajar untuk mandiri, dewasa dan punya rasa setia kawan yang tinggi. Artinya dalam penerapan tutor sebaya itu, anak yang dianggap pintar dapat mengajari atau menjadi tutor temannya yang kurang pandai atau ketinggalan. Di sini peran guru hanya sebagai fasilitator atau pembimbing saja.

Jadi, kita dapat menugaskan siswa pandai (tutor sebaya) untuk memberikan penjelasan kepada siswa yang kurang pandai. Demikian juga, guru menganjurkan siswa kurang pandai untuk bertanya atau meminta penjelasan dari siswa pandai terlebih dahulu sebelum bertanya kepada gurunya. Hal ini untuk menanamkan kesan bahwa belajar itu bisa dari siapa saja, tidak selalu dari guru yang akibatnya tergantung kepada guru.

Dengan beberapa poin penting tentang pembelajaran tutor sebaya di atas, maka peneliti beranggapan pembelajaran tutor sebaya ini sangat sesuai dengan kondisi yang terjadi di kelas VIII C MTsN 6 Blitar. Baik dari faktor diri pribadi siswa maupun dari faktor lain, sesuai dengan uraian di atas. Maka pembelajaran dengan metode tutor sebaya ini cocok sekali jika akan diimplementasikan untuk mengatasi masalah-masalah yang ada di kelas tersebut hingga dapat mencapai hasil belajar yang maksimal.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan sebagaimana tersebut sebelumnya, maka rumusan permasalahan yang dituangkan pada penelitian ini adalah: 1) Bagaimana penerapan model pembelajaran tutor sebaya dapat meningkatkan minat belajar terhadap konsep garis singgung lingkaran pada siswa kelas VIII C MTsN 6 Blitar?; dan 2) Apakah penerapan pembelajaran tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII C MTsN 6 Blitar dalam mempelajari materi garis singgung lingkaran?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun