contoh misalnya, contoh lossless yang dikembangkan oleh Gordon untuk manajemen konflik yang efektif. contoh ini dibagi menjadi enam fase:
1. Mengidentifikasi konflik dan secara aktif mendengarkan kata-kata orang lain untuk memahami kebutuhan mereka
2. Memungkinkan munculnya berbagai solusi konflik, misalnya melalui brainstorming
3. Mengevaluasi solusi yang muncul bersamaan dengan yang lain
4. Pilih solusi yang paling dapat diterima untuk keduanya. Penting untuk memilih solusi menang-menang, di mana tidak ada yang kalah
5. Melaksanakan keputusan dengan merencanakan waktu, peran dan tujuan
6. Tinjau kembali keputusan yang dibuat dan, jika tidak membawa hasil yang diinginkan, negosiasi ulang.
Proses ini sangat berguna dalam organisasi, dari perusahaan swasta hingga Administrasi Publik, karena merangsang dialog, mendengarkan secara aktif, dan pemecahan masalah berdasarkan manajemen konflik.
KESIMPULAN
kita harus mengetahui definisi Manajemen konflik yaitu dimana masing-masing aktor yang terlibat ingin memaksa sudut pandangnya tanpa membuat konsesi satu sama lain.
dan mengetahui penyebab terjadinya konflik manajemen di organisasi ada konflik intrapersonal, konflik interpersonal, konflik antar kelompok, konflik intragroup.Â
Setelah mengetahui penyebab konflik kita bisa memahami dan merespon konflik yang terjadi dengan baik
sekian dan terimakasih.
