Mohon tunggu...
Ian Fitriansyah
Ian Fitriansyah Mohon Tunggu... Administrasi - Basra Corporation

Director of Business Development (basra.id)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tuhan, Manusia dan Salesman

16 Oktober 2016   14:29 Diperbarui: 20 Juni 2018   13:27 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sering mendengar kalimat “Berorientasilah kepada hasil!” atau “Fokuslah kepada proses!”. Kalau begitu mana yang benar?. Dua-duanya benar! Yang salah kalau kalimat di atas dibalik seperti ini : “Fokuslah kepada hasil!” serta “Berorientasi kepada proses!”.

Orientasi kepada hasil dan fokus kepada proses adalah level mindset tertinggi dari seorang salesman atau profesi apapun. Benar adanya kata orang-orang bijak, kalau anda mau sukses, ingat selalu kepada Tuhan, sebab Tuhan lah penentu segalanya, kita bisa berencana dan berusaha tetapi Tuhan yang menentukan. Saya tidak mengajak anda untuk bicara religi, tetapi kesalahan para Salesman, Supervisor Sales, Manager Sales, bahkan General Manager dan Direktur sekalipun adalah mencoba menjadi “Tuhan” setidaknya dalam cara berpikir. 

Bayangkan, bagaimana kita manusia berani fokus terhadap hasil dan berharap absolute terhadapnya, sehingga menyampingkan rencana dan proses yang sebenarnya dijanjikan Tuhan penyebab “hasil” yang kita inginkan bisa diraih. Tuhan memberikan kita keleluasaan untuk menentukan rencana dan proses hampir 100%, maka fokuslah pada dua hal tersebut. 

Rencanakan semua hal dengan matang sehingga proses dapat dengan lebih tajam dan tertata dijalankan, sehingga hasil yang diinginkan bisa terwujud. Letakan orientasi hasil pada ujung “jalan” pandang sekali-sekali sebagai pemacu semangat sehingga proses pelaksanaan rencana menjadi lebih menggebu. Hasil itu kekuasaan Tuhan, bersifat absolute, kita tidak akan bisa merubahnya, karena hasil adalah sesuatu yang sudah terjadi !!.

Contoh sederhana, anda menginginkan bulan ini menjual 1,000 unit, ber-orientasilah terhadap 1,000 unit tersebut. Tempel di depan meja anda, taruh di tampilan computer anda sebagai penyemangat anda, tapi jangan fokus terhadapnya. Lihat sekali-kali pada saat anda lelah dan turun semangat. Fokuslah terhadap rencana anda untuk mewujudkan hasil 1,000 unit tadi, jalankan rencana tersebut dengan proses yang tertata, sistematis dan terukur. Fokus jam per jam, hari per-hari, apakah pencapaian anda on the track, kalau tidak artinya besok anda harus menjalankan proses dari rencana, jauh lebih keras lagi untuk mengganti hari yang tidak on the track. “Ingat! Proses tidak pernah menghianati hasil”.

Kalau anda adalah atasan seorang saleman, marahlah pada saat masa proses menjalankan rencana yang tidak on the track, bukan pada saat masa hasil datang, tidak ada gunanya. Itu domain Tuhan, jangan bermain di sana, karena anda bukan penentunya. Tegurlah pada saat minggu pertama tidak on track, berikan solusi dan saran, arahkan ke track yang benar. Result hanya bisa di evaluasi sehingga mendapatkan data yang bisa dipakai utk rencana, proses selanjutnya.   

Tobat yuk, kita jadi manusia yang tahu diri. Fokus terhadap rencana dan proses, percaya kepada Tuhan, setiap rencana yang benar dan dijalankan dengan benar pula pasti akan mendapatkan hasil yang direstui Tuhan sesuai dengan keinginan kita, kalau tidak? Buat rencana yang lebih baik lagi dan jalankan proses lebih keras lagi. Jangan memaki hasil, karena itu bukan ranah kita, tapi pecut diri kita pada saat tidak menjalankan proses dengan baik.

Fitriansyah

Founder of FIT Consulting

First Integration Training

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun