Menghasilkan tulisan yang baik dan sangat "renyah" dibaca memang tidaklah mudah. Butuh proses. Dalam proses itu akan ada kritik, saran, nasehat dan motivasi-demi motivasi. Hal yang seperti itu wajar-wajar saja. Yang tak wajar itu, ketika ada seseorang yang mengaku sebagai aktivis pergerakan, tetapi tidak suka membaca dan menulis.
Menulis itu istimewah karena kita sedang bekerja untuk keabadian. Menulis itu istimewah karena dengan tulisan kita akan menebarkan pengaruh.
Salam dari saya yang masih belajar. Tetap semangat, dan mari bersulang kopi.
*) Catatan: Tulisan ini merupakan bentuk refleksi dari hasil diskusi bersama Pak Firmansyah Lafiri. Pada tanggal, 20 Oktober 2018, Makassar.