Mohon tunggu...
Ian Kassa
Ian Kassa Mohon Tunggu... Freelancer - Merdeka dalam berpikir.

Percaya bahwa tak ada eksistensi tanpa perbedaan. Serta percaya pada proses, bukan pada mitos.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Calandra

22 Mei 2018   02:26 Diperbarui: 22 Mei 2018   02:50 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Denting-denting dogma
hendak merasuk ke alam mimpimu.

Namun, Calandra...
sajak-sajakku menahannya
sebab kutahu itu hanya buaian belaka.

Nan hendak meringkukmu
memasung pikiranmu pada lubang mitos
serta, memperkosa nalar budimu.

Pada malam yang kian sekarat,
kulihat mega gulita hendak beranjak pergi.

Calandra...
Esok pagi kita nak berkelakar
tentang dewa-dewa yang 'tidak mati', tapi memang 'tidak pernah ada'.

Itzam Na tidak mati
Zeus tidak mati
Odin tidak mati

Pun dengan dewa yang namanya berkobar jelang bom meledak, Calandra.

Mereka tidak mati, tapi memang tidak pernah ada.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun