Konsep iklim komunikasi terbanyak digunakan dalam studi komunikasi massa ( lihat : The Mass Media and the Public Sphere, John Keane, 1998 ). John Keane dalam tulisannya berjudul “Structural Transformations of the publc Sphere” mengtakan bahwa kita hidup dalam satu ruang dan waktu. Disana hidup pula sejumlah atau seorang yang karena kekuasannya menetukan pemanfatan ruang dan waktu bagi orang lain. Dalam studi-studi komunikasi massa di kenal pengaruh “ke kuasaan”. Untuk mengatur ruang dan waktu komunikasi, pengaturan itu sangat berkaitan erat dengan ideology sebuah Negara ( lihat : Siebert, tentang “Empat Teori Pers”).
Dalam Negara yang otoriter dan komunis, komunikasi massa berada di bawah pengaturan ( bahkan cengkeraman ) Negara yang ditandai oleh hegemoni Negara atas struktur dan fungsi media mulai pada tingkat pusat, regional maupun darah. Dampak dari kekuasaan atas ruang dan waktu seperti itu antara lain adalah tidak berkembangnya media massa dinegara tersebut, sementara kekuasaan sangat berpengaruh terhadap pola isi media. Media merupakan alat kekuasaan atau aat partai, media tak boleh menggambarkan ciri-ciri khs daerah dan suku bangsa karena hal itu dianggap mengancam kedaulatan Negara.
Gambaran di atas menunjukkan bahwa iklim komunikasi di konstruk sebagai situasi, kondisi, suasana yang melibatkan perasaan atau suasana hati dn batin bagi berlngsungnya aktivitas semua bentuk komunkasi. Memang, pembahasan tentang iklim komunikasi dapat ditafsirkan sebagai suatu uraian tentang bagamana atau sejauh mana pengaruh iklim terhadap komunikasi. Dalam artian yang sempit mungkin orang akan berpikir iklim komunikasi adalah sebuah penjelasan tentang pengaruh keadaan bahwa (suhu, kelembaban, peraanan, hujan, dan sinar matahari) terhadap kegiatan komunikasi antar manusia pada sutu daerah dalam jangka waktu yang agak lama.
Jadi iklim komunikasi lebih berkaitan erat dengan situasi, kondisi, suasana psikologis (hati dan batin) yang berpengaruh terhadap interaksi/relasi sosial yang terjadi antarpribadi komunikasi dalam kelompok dan organisasi, serta komunikasi public dan komunikasi massa.
IKLIM KOMUNIKASI KONTEKS KOMUNIKASI
Suasana psikologi dan aktivitas komunikasi antarpribadi.
Sosial dari individu kelompok organisasi, public
Dan massa.
A. Perasaan positif terhadap komunikan
Suatu proses komuniksi di katakana berada dalam suatu iklim komunikasi yang sehat jika komunikator meniptakan perasaan positif terhadap komunikan. Caranya? Anda sedapat mungin mengurangi perasaan curiga ( prasangka, prejudice ) terhadap orang yang sedang berkomunikasi dengan anda. Itu berarti, anda tak boleh menarik suatu kesimpulan dengan tergesa-gesa sebeum anda bergaul dengan dia. Anda tak boleh “menuduh” orang lain sebagai orang yang tidak jujur, tidak saleh, tidak benar, tau tidak di percayai. Perasan positif mendorong seorang komunikator untuk berkata dengan benar, jujur dan meyakinkan, menampilkan diri dengan kepercayaan diri yang tinggi.
Sebaliknya kalau ana berfikir negative maka anda akan selalu bertindak berbeda dengan orang yang diajak untuk berkomunikasi itu. Ketika berjumpa dengan seorang polisi Mexico di kota Nevo Lorero, anggota rombongan kami di peringtkan oleh yongki agar sedapat mungkin tampil prima sehingga tidak dicurigai. Usahakan supaya setiap kata yang di ucapkan harus menunjukkan bahwa kami lyak di percaya oleh sang polisi. Mungkin karena kami “salah tingkah” maka sang polisi marah-marah tatkala memeriksa dan mendaftarkan paspor kami pada loket penyeberangan.