Mohon tunggu...
Pendidikan

Radikal dan Teroris dari Kacamata PTKIN

14 April 2019   22:47 Diperbarui: 14 April 2019   23:02 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Radikal atau radikalisme dikutip dari penelitian Della Aprilia,dkk adalah suatu paham dimana paham ini menginginkan suatu perubahan yang cepatdan menyeluruh.

Terorisme dilansir dari IDN TIMES adalah perbuatan yangmenggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan yang menimbulkan suasana teroratau rasa takut secara meluas, yang dapat menimbulkan korban, yang bersifatmassal, dan atau menimbulkan kerusakan atau kehancuran terhadap objek objekvital yang strategis, lingkungan hidup, fasilitas public, atau fasilitasinternasional.

Radikan dan Terorisme sedang hangatnya menjadi trendingtopik akhir akhir ini. Kasusnya juga merambat kemana mana karena sering dikaitkaitkan dengan agama, padahal dalam realitanya tidak ada satu pun agama yangmengajarkan atau memperbolehkan umatnya melakukan tindak kejahatan.

Beberapa kasus terorisme bahkan menimbulkan saling tudingantar agama, jika ada salah satu agama yang tertima musibah teror maka agamalain yang terkena tuduhan, dan seringkali yang terkena tuduhan adalah umat muslim,karena seperti kasus yang sudah sudah bahwa pelaku teror setelah diselidiki adalahdari umat muslim, tetapi sebenarnya anggapan seperti ini tidak bisa dibenarkankarena dalam islam tidak diajarkan paham radikal dan terorisme bahkan islamsendiri mengutuk keras pelaku pelaku teror. Islam adalah agama yang mengajarkanperdamaian

Tindak terorisme haruslah ditumpas, dan kasus terorisme inibukan semata mata tugas dilimpahkan kepada apparat saja, seluruh elemenmasyarakat haruslah Bersama sama melawan tindak radikal dan terorisme ini, daripemerintah sudah dibentuk Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) danDENSUS 88.

Sebagai agen of change, mahasiswa khususnya dari perguruantinggi islam negeri, kami menyikapi masalah ini salah satunya dengan lebih dansemakin mendalami masalah agama dan nasionalisme, karena kurang mendalami agamatetapi memiliki ambisi yang kuat sering menimbulkan sifat radikal. Karena pernahterjadi juga terdapat mahasiswa yang terlibat dalam aksi terorisme yaitu khafidfathoni mahasiswa dari IAIN Surakarta yang ditangkap karena diduga terlibatdalam rencana bom panci di  depan istananegara. Berita selengkapnya dapat dilihat di https://www.kompas.com/.

Kejadian ini dapat dijadikan kiblat, bahwa siapapun bisamenjadi sasaran terorisme untuk dijadikan sebagai anggota dan perekrutanyatidak disadari, dan hanya dengan pemahaman ilmu agama yang baik sertanasinalisme, berpegang teguh dengan Pancasila dan NKRI kita dapat terhindardari jeratan jaringan radikal dan terorisme.

Adanya perguruan tinggi islam berperan sebagai Lembaga indukyang akan melahirkan agen agen pencegah paham radikal dan pengawal masyarakatdalam menangkal terorisme, Karena di perguruan tinggi islam akan diajarkanpendalaman agama dan kiat kiat menjadi masyarakat cerdas dan bermoral.

Di Indonesia ini dalam era globalisasi tidak lagi dijajah dengankerja paksa tau perampasan hasil bumi lebih rumit lagi dengan adanya pemahamanradikalisme yang semakin menyebar. Peran mahasiswa lagi adalah mengedukasi masyarakattentang bahaya paham radikal dan terorisme.

Ditambah lagi sekarang ini sudah sangat berkembang teknologisehingga mempermudah paham radikal dan terorisme menjarah masyarakat luasterutama kalangan remaja yang sedang asik mengikutu rasa penasaran merekadengan dunia digital, dengan adanya peluang seperti ini para pelaku terorisbiasanya menjerat korbanya untuk direkrut menjadi anggotanya, akhirnya anakanak muda yang pada awalnya hanya ingin sekedar menuruti keingintahuanyaterperangkap dalam dunia radikalisme dan teroris.

Menangkal aksi terorisme juga dapat diakukan dengan berlakubijak dalam memanfaatkan teknologi, karena sebagai mahasiswa sangat mustahil kiranyajika harus meminimalisir penggunaan teknologi, karena seringkali teknologi digunakansebagai bahan dan alat penyampaian pembelajaran, nah dengan adanya sikap bijakdan cerdas dalam memanfaatkan teknologi kita sudan ikut berperan dalampencegahan terhadap masuknya paham radikal dan teroris di zaman ini, karena mengingatteknologi media sekarang sudah mulai dijarah penganut radikal dan teroris.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun