Mohon tunggu...
iamliaa 01
iamliaa 01 Mohon Tunggu... Akuntan - Mengkhayal dan bermimpi adalah kesenanganku

Ora Et Labora

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Salahkah Jika Berbeda?

24 Agustus 2018   21:42 Diperbarui: 24 Agustus 2018   21:53 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

                Pagi ini, mentari terasa begitu hangat dan teduh dengan warna nya yang tenang. Cuaca yang cerah, angin membelai pelan rambutku, menari-nari di wajahku seolah tahu apa yang sedang kurasakan.  Perasaan kecewa, sedih, marah, kesal semua bercampur aduk yang hanya bisa ku lampiaskan dengan air mata. Masih ku ingat bagaimana semua rasa ini berawal.

                Malam itu, tepat satu bulan yang lalu, aku menerima pesan dari Andre, lelaki yang sudah menjadi kekasihku selama tujuh tahun ini. Ia memutuskan hubungan yang sudah susah payah kami pertahankan. Seketika itu duniaku hancur, jalanku gelap, bahkan aku sampai tak tau harus menjawab apa. Mataku terpaku membaca pesan singkat itu.

                "Kring...!!" handphone ku berbunyi. Panggilan masuk dari Andre ternyata. Aku memaksakan diri untuk mengangkatnya.

                "Halo" kataku lirih.

                "Halo Angel, sudahkah kau membaca pesan dariku? Maafkan aku, aku terpaksa melakukannya. Orang tuaku tak setuju dengan hubungan kita, ayahku mengancam tak akan makan jika kita masih terus berhubungan. Jujur, aku bingung. Ditambah ayahku juga sedang sakit, aku tak punya pilihan lain. Ku harap kau mengerti walau ini pasti sangat sulit karena aku juga".

"Tak mengapa, aku bisa mengerti. Aku baik-baik saja."

"Sungguh? Jaga dirimu baik-baik".

"Ya. Kau juga". dan telepon terputus.

                Aku menghempaskan tubuhku di atas kasur dan mencubit pipiku kuat. "Aww sakit, berarti ini bukan mimpi. Kami benar-benar berakhir."Mataku menerawang keseisi kamar, melihat dinding berwarna putih yang dipadukan dengan warna emas. Masih teringat jelas ini adalah warna kesukaan Andre, dia juga yang memilihkan warna ini untukku. Rasanya baru kemarin saja dia meneleponku, bercanda sampai kami tertawa hebat. Dia yang selalu menghiburku dan berkata "I got your back baby" saat aku punya masalah, sekarang aku takkan mendengarnya lagi.

                "Ah sudahlah, aku tak boleh terus menerus bersedih, ini bukan akhir dari segalanya. Masih banyak hal positif yang bisa kulakukan selain bersedih dan terpuruk seperti ini. Karena seberapa banyak pun air mata yang ku habiskan, tak akan merubah keadaan dan kenyataan" batinku. Pikiranku masih melayang memikirkan semua ini, mengingat semua kenanganku dan andre hingga akhirnya aku terlelap tidur.

                Esok pagi nya, aku terbangun pukul 08:00, aku melihat handphoneku berharap ada pesan masuk dari Andre yang kubaca setiap pagi nya saat bangun tidur. Namun tampaknya aku tak boleh berharap banyak atas hubunganku dengan Andre, karena memang sudah takada celah untuk bersatunya kami. Aku melepaskan pandanganku dari handphone ku, bangun dan bergegas menuju kamar mandi. Aku lupa hari ini ada janji pergi ke pertunjukan musik nya Jesika, sahabatku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun