Mohon tunggu...
Muhammad Ilham Alimuddin
Muhammad Ilham Alimuddin Mohon Tunggu... Dosen - ECDC STIE TDN

Seorang pemuda yang belajar memaknai KEHIDUPAN.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bukan Orang Asing yang Merampok Tapi Pejabat

20 Februari 2010   16:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:49 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pohon - pohon dirubuhkan oleh mesin canggih. Gunung -gunung diratakan oleh escalator , Tanah - tanah subur digali , dilubangi , dihancurkan sedalam dalamnya dengan sekali pencet tombol. Beginikah Fungsi tekhnologi,,,,,??? Menghancurkan ALAM..... Manusia - manusia serakah bekerja bagaikan binatang yang tak pernah makan selama berbulan - bulan, setelah mendapatkannya mereka pun tak puas. Tak cukup sampai disitu mereka berusaha untuk menpertahankan sumber makananx dan wilayah kekuasaannya. Mereka tak mengenal yang namanya "kemanusiaan" yang ada hanyalah individu - individu yang siap bertarung , menerkam ,memangsa bahkan membunuh.. Serakahisme bukan dilakukan oleh penduduk setempat tapi orang yang berada diluar wilayah bahkan diluar negeri ini . Justru penduduk setempatlah yang termarjinalkan, MENJADI BURUH di TANAH SENDIRI dengan gaji secukupnya. Bukan orang asing yang merampok Hasil Kekayaan Alam yang sangat melimpah ini tapi para pejabat - pejabat karbitan dengan perut Buncit itu yang telah membuat peraturan dan perizinan untuk orang asing dan melegalkan semua kegiatan usahanya ,. Hutan Lindung disulap menjadi Hutan Bisnis. Perselingkuhan antara pengusaha asing dan Pemerintah setempat tak bisa dihindarkan. Rakyat setempat dan pengusaha lokal mendapat layanan yang begitu rumit ,berbelat belit dan sangat susah jika ingin mencoba bersaing dengan pengusaha asing. Tanah..... Air...... Udara..... Semuanya Hancur dan Tercemar,,,, Para pejabat hanya mementingkan dirinya sendiri, Pejabat seenaknya mengotak atik peraturan walaupun bertentangan dgn Undang Undang Dasar. Pejabat yg tak punya PANCASILA, punya pancasila tapi sayap yg patah. Pejabat tak memikirkan nasib bangsa. Pejabat tak melihat nasib anak Ibu pertiwi Tahun - tahun yg akan datang, Anak cucu : Hanya mendapatkan air yg sudah tercemar ,,,, iklim yg panas,,,,, banjir dimana2 karena pohon2 sudah hancur.,.,, Sisa - sisa pertambangan yg ditinggal hanya bongkahan tanah yang tak memiliki harga . tak ada lagi Hasil Bumi yang tersedia.. Mana Hati Nuranimu Wahai ; Pejabat - pejabat yg dipilih oleh rakyat dengan hati nurani tapi tidak melihat rakyatnya dengan hati nurani... BALIKPAPAN, 14 Feb '10

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun