Mohon tunggu...
Muhammad Ilham Alimuddin
Muhammad Ilham Alimuddin Mohon Tunggu... Dosen - ECDC STIE TDN

Seorang pemuda yang belajar memaknai KEHIDUPAN.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

D.O.S.E.N (Part 1)

11 April 2012   10:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:45 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waktu itu menunjukkan Pukul 18.30 ,waktu tersebut menunjukkan tinggal 30 menit lagi aku akan berada ditengah – tengah kerumunan mahasiswa yang akan setia mendengarkan aku berbincang – bincang.  Aku tak tahu pasti, apakah ia setia karena keterpaksaan (merupakan syarat untuk menndapatkan nilai sehinga menjadi sarjana) ataukah karena murni karena kesadaran keingintahuannya tentang keunikan dan pentingnya ilmu pengetahuan.
Hari itu adalah hari pertama aku membawa materi dengan status dosen , makanya sebelum berhadapan langsung dengan mahasiswa harus mempersiapkan secara matang-matang apa yang hendak disampaikan. Pastinya psikologi deg-degan dan grogi akan selalu menghantui namun karena sudah ada sedikit pengalaman berhadapan orang banyak di forum waktu terlibat di lembaga kemahasiswaan dulu maka bisa di menejlah  dan yang paling penting niat fisabilillah. Insya Allah semua akan berjalan lancar jika niatnya suci dan ikhlas. Oh, iya ada beberapa alasan kenapa aku memilih profesi dosen, salah satunya yaa karena lebih mudah menda’wahkan ajaran nabi-nabi dan pahalanya lebih banyak.
Sebelum memasuki kelas aku menyempatkan dulu untuk membersihkan debu – debu  jiwa yang menempel dengan air wudhu agar terhindar godaan – godaan syetan (Riya, Sombong dkk) . aku juga meyakini bahwa ilmu itu suci jadi untuk memperolehnya dan menyalurkannya  kita harus “bersih” salah satunya dengan berwudhu.
Ketika hendak memasuki kelas  ,mata mahasiswa- mahasiswa yg menunggu didalam ruangan  tertuju kepadaku. Ku ucapkan salam hanya sedikit yang menjawabnya , kebanyakan berbisik – bisik dan mengobrol sambil melirik –lirik kepadaku .  Ketika  aku hempaskan ke kursi pantat dan punggungku yang dari tadi tegang , semua mata keheranan dan seolah tidak percaya klo aku yang akan mengajar mata kuliah Pengantar Manajemen. Wajar karena audiens yg aku hadapi rata – rata se usia denganku bahkan banyak yang lebih tua dariku. Ini merupakan tantangan bagiku untuk mengendalikan forum.
Salah seorang mahasiswa baru masuk dalam kelas mengetuk pintu dan mengucapkan “Selamat Malam Pak Dosen“ . secara spontan aku bergumam “Pak” tiba- tiba secara perlahan butir – butir air menetes keluar dari rongga – rongga kulit wajahku . Agak aneh dan kupingku tidak terbiasa dengan panggilan “Pak”, batinku berkata “ kau ini bukan mahasiswa lagi tapi sudah Dosen” inilah koskwensi logis ketika berada di ranah kerja lagi pula lama kelamaan pastinya aku akan terbiasa juga.
Agar grogi aku tidak berlarut – larut aku mulai kegiatan belajar dengan membuka salam dan membahasakan perasaan senang aku bisa berada di hadapan mereka. Setelah  itu aku lemparkan pertanyaan, “kita langsung kontrak belajar atau gimana dulu?”. Tanpa dikomandoi Serentak mereka berteriak “ perkenalan dulu Pak” . Baiklah , “klo begitu kita mulai dari ujung sana (jariku menunjuk sudut belakang kanan)”. Satu per satu mereka memperkenalkan dirinya dengan profesi dan biodata singkat masing2.
Setelah selesai semua , aku berpura-pura mengatakan “kita langsung bahas kontrak belajar yaaa?” ,sontak mereka Protes karena aku belum memperkenalkan diri. Akhirnya aku memperkenalkan diri juga. Ketika selesai , salah seorang mahasiswi berteriak “statusnya apa Pak “. Aku jawab saja ,aku sudah bercincin (sambil memperlihatkan cincin pemberian keluarga  aku yg melekat dijari manis kananku dan  diatasnya ada batu berwarna kuning imut, namun sebelumnya aku balik agar batunya tidak kelihatan) terserah anda menafsirkan apa cincin aku ini, yg pastinya aku sudah bercincin.Raut wajah mereka seolah ada Tanda Tanya yg melekat.
Aku buka laptopku dan menyambungkannya ke LCD yg sudah terpasang , aku buka power point yg sebelumnya aku persiapkan . terpampanlah di tembok putih kembaran tulisan yg ada dilaptopku namun ditembok itu ukurannya lebih besar dibanding yg ada dilaptopku. Kontrak Belajar (1). Mahasiswa tdk boleh terlambat Maksimun 15 menit setelah perkuliahan dimulai  Kehadiran minimal 10x pertemuan.(2)Tidak boleh merokok dalam ruangan (3)Berpakaian rapi dan sopan (4)Tidak boleh nelpon ato ditelpon , smsan, main game apalagi BBMan.(5) Penilaian a. Kehadiran b. Mid Test c. Final test d. Kuis/Tugas e. Sikap .
“Silahkan anda kritisi,menambahkan atau mengurangi jika anda tidak sepakat. Mari kita sama –sama diskusikan. Kontrak belajar ini tidak hanya berlaku bagi anda tapi juga bagi sy” kataku dengan penuh semangat dan seolah menantang. Semua melotot sambil mengeja kata per kata. Aku lanjutkan lagi uneg – uneg yg ada dalam pikiranku dengan suara lantang “ Selain kontrak belajar tersebut ,ada beberapa hal yg sy ingin sampaikan dan perlu kita juga sepakati bersama.Pertama, Selama dalam kelas ini kita lepas dulu “baju” kita , tanggalkan dulu pangkat, title, usia tua – muda semua sekat – sekat ego yg menghambat proses belajar kita, tapi kita tetap dipayungi kerasionalan,kearifan dan moralitas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun