Mohon tunggu...
I Ketut Yudha
I Ketut Yudha Mohon Tunggu... Lainnya - Ilmu Komunikasi UAJY

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UAJY

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenal Tradisi "Bakar Batu" dari Suku Dani Papua

13 Oktober 2020   19:34 Diperbarui: 13 Oktober 2020   19:39 1150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto: Sijori Images/Barcoft India) 

Suku Dani adalah salah satu suku di Papua yang terdapat dan menetap di wilayah pegunungan tengah. Suku Dani dari Papua ini pertama kali diketahui di Lembah Baliem yang diperkirakan hadir sekitar ratusan tahun yang lalu. 

Ada salah satu tradisi yang sering dilakukan masyarakat disana, yaitu tradisi bakar  batu "Barapen". Tradisi ini sering dilakukan oleh masyarakat di beberapa wilayah Wamena, Papua. 

Kemudian tradisi ini pada umumnya dilakukan oleh suku Dani yang menetap di wilayah dataran tinggi Wamena seperti Lembah Baliem, Paniai, Nabire, Jayawijaya, dan daerah Pegunungan lainnya. Bakar Batu atau biasa disebut Barapen ini sudah menjadi tradisi masak bersama antara masyarakat satu kampung dimana Batu yang menjadi tradisi bagi mereka dibakar hingga membara. 

Oleh karena itu tradisi ini disebut sebagai tradisi "Bakar Batu". Tradisi ini sudah ada sejak lama bahkan hingga ratusan tahun lalu dan sudah menjadi suatu sebuah tradisi yang dilakukan secara turun-temurun. 

Mendengar cerita salah satu tokoh Papua, tradisi Bakar Batu ini awalnya muncul dari sepasang suami istri yang bingung mencari bahan makanan untuk diolah, oleh karena tidak adanya peralatan. 

Setelah mereka berpikir cukup panjang, kemudian muncullah ide untuk menggunakan batu sebagai sarana untuk mengelolah makanan. Hingga saat ini tradisi tersebut tetap dilakukan hingga sekarang. 

Dalam tradisi Barapen atau "Bakar Batu" makanan yang hendak dimasak sangat beragam, mulai dari daging hewan, petatas hingga umbi-umbian. Pelaksanaan tradisi "Bakar Batu"  dilakukan pada pagi hari yang dipimpin oleh kepala suku setempat menggunakan pakaian adat lengkap kemudian berjalan mengelingi masyarakat lain untuk diundang dan berkumpul untuk ikut melaksanakan tradisi Barapen ini. 

Selanjutnya tradisi berburu hewan juga masih dilakukan oleh masyarakat setempat untuk dijadikan sebagai menu makanan. Sebagian masyarakat setempat menari, dan sebagian masyarakat lainnya menata batu yang akan disiapkan untuk jadikan bara. 

Dalam melakukan tradisi "Bakar Batu", batu yang akan digunakan juga harus diperhatikan, usahakan mencari batu yang kuat kokoh sehingga tidak gampang hancur ketika digunakan. 

Untuk susunannya, tarulah batu kemudian kayu, batu, kemudian kayu lagi hingga ditumpuk lagi hingga batu-batu tersebut habis. Waktu yang dibtuhkan dari proses "Bakar Batu" sekitar dua hingga empat jam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun