Mohon tunggu...
I KadekAntara
I KadekAntara Mohon Tunggu... Mahasiswa - agama hindu

semangat belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pandangan Hindu Mengenai Sarana Upakara

6 Juli 2022   15:56 Diperbarui: 6 Juli 2022   16:00 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sajinin Yadnya ta hutnadan, cri-wreksa-san iddha puspa gandha phala Dadhi ghreta kresna-tila madhu, mwam kumhha kucagra wretti wetih. 

Artinya:

Sajen selamatanlah sedia, kayu-cendana-kering, bunga-bungaan, bau-bauan, buah-buahan, air susu asam, mentega sencer, bijian hitam, madu-gua, dan tempayan, ujung rumput alang-alang, gambar-gambar (dan) benih.

Lumekas la sira mahoma, pretadi picaca raksana ninat ran Bhuia kabeh inilagaken asin mainighna Yadnya. 

Artinya:

Mulailah beliau mendoa, ruh (orang mati yang) jahat dan lain-lain setan, raksasa dimantrai, hantu semua dipergikan, masing-masing yang sekiranya (dapat) menggoda akan selamatan.

Sakalikarana ginawe, awahana len pratistha sanniohya. Paramecwara hinannen-anen, umunkun rin kunda bahnimaya. 

Artinya:

Pekerjaan (untuk) menghadirkan, dikerjakan, pemanggilan dan arca untuk tempat. Sang Ciwa diangan-angan (sedang yang melakukan selamatan) mukanya dipelukkan (di atas) anglo pedupaan yang berapi.

Sampun bhaiara inenahh, tinipisakken tan ininak sasomyamaya Lawan kresnaiila madhu, cri-wreksa-sainiddha rowannya. 

Artinya:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun