Mohon tunggu...
Iksan Mahar
Iksan Mahar Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Pecinta musik dan bola | Pelancong | Pemimpi | iksanmahar@live.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Review Album Take Me Home (One Direction)

18 November 2012   13:15 Diperbarui: 4 April 2017   18:02 7002
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

One Direction hadir lagi dengan album sophomore mereka, yang bertajuk Take Me Home. Album yang hadir pada 13 November 2012, menyajikan 13 lagu yang masih memiliki benang merah dengan album perdana, Up All Night. Nuansa musik penuh beat, alunan riff gitar yang renyah, balutan synth yang mengawal tempo, dan padanan kata-kata yang membentuk lirik ringan dan “muda”, masih menjadi senjata ampuh bagi Niall Horan, Zayn Malik, Liam Payne, Harry Styles dan Louis Tomlinson untuk para penggemarnya, yang didominasi cewek-cewek ABG.

Single pertama album ini, Live While We’re Young, menjadi single dengan penjualan terbesar di Amerika Serikat bagi artis non-AS dan video klip-nya pun mampu menjadi klip musik yang paling banyak ditonton di hari pertama peluncuran. Little Things menjadi single kedua. Selain dua lagu itu, masih ada 11 lagu yang menceritakan indah dan pedihnya kisah cinta di masa muda.

Live While We’re Young: Hadirnya single ini sukses membuat euforia di dunia maya, terutama bagi para pengagum kuintet lulusan X-Factor ini. Keceriaan di lagu ini tentu mengingatkan kita dengan What Makes You Beautiful. Tempo cepat dalam lagu ini tak diragukan lagi mampu membawa para pendengarnya untuk menari mengikuti irama. Sebuah lagu ceria yang mengajak kita untuk memanfaatkan masa muda dengan melakukan kesenangan. Tonight let’s get some and live while we’re young.

Kiss You: Track kedua masih bernuansa hip-hura. Beat cepat dan pengulangan beberapa kata membuat lagu ini enak didengar kapan pun dan mudah dihapal liriknya. Lagu ini mengisahkan ketertarikan seorang cowok kepada cewek. Dengan lirik “nakal” dipastikan cewek mana pun akan melting bila dinyanyikan langsung lagu ini oleh salah satu punggawa 1D.

Little Things: Single kedua ini merupakan lagu tersederhana yang dimiliki 1D. Sebuah lagu yang hanya dibalut alunan gitar acoustic yang disejajarkan dengan harmonisasi vocal apik. Lagu ini diciptkan oleh Ed Sheeran, musisi asal Inggris yang memang dikenal gape menciptakan lagu cinta bernuansa akustik. Lagu ini pun memiliki makna dalam. Dan bagi siapapun yang mencintai pujaan hati apa adanya lagu ini pantas didendangkan untuknya. I won't let these little things slip out of my mouth / But if it's true / It's you they add up to / I'm in love with you / And all your little things.

C’mon, C’mon: Satu lagu catchy di album ini. Terdengar asik dengan paduan beat dan synth. Mengisahkan tentang pertemuan dua sejoli dalam lantai dansa. Sebuah lagu mengenai cinta pada pandangan pertama. I've been watchin you all night / There's somethin' in your eyes / Say c'mon, c'mon / And dance with me baby.

Last First Kiss: Pernah jatuh cinta pada sahabat sendiri? Kalau pernah merasakan momen itu, lagu ini adalah lagu yang tepat untuk menggambarkan perasaan kalian saat itu. Sebuah lagu tentang kisah a friend turns a lover. Nuansa ballad sangat kental pada lagu ini. Iringan gitar acoustic dan ketukan drum yang mengawal tempo, membuat lagu ini menjadi satu lagu yang mengajak kita sing along.

Heart Attack: Lagu putus cinta tidak melulu harus mellow dan mendayu-dayu. Di lagu ini 1D menyuguhkan nuansa patah hati dalam balutan lagu bertempo cepat, namun tak mengurangi sedikit pun rasa sakit hati dalam lagu ini, yang terwakili dengan lirik yang sangat ngena. Coba perhatikan bagian ini, You're givin' me a heart attack / But seeing you with him / Just don't feel right. Mantap, bukan?

Rock Me: Intro lagu ini mengingatkan pada lagu legendaris We Will Rock You-nya Queen. Lagu yang mengisahkan tentang kenangan kisah cinta indah di masa lalu. Distorsi gitar mengalun di bagian refrain. Bagian menarik pada lagu ini ialah pada interlude yang menyajikan pengulangan spelling kata ROCK, seperti ini I want you to R-O-C-K me again / R-O-C-K me again / R-O-C-K me again, yeah.

Change My Mind: Ketika kita telah menemukan seseorang yang pas di hati ini, apapun akan kita perbuat untuknya. Tak terkecuali melakukan sesuatu yang belum pernah kita lakukan hanya untuk dirinya. Pesan inilah yang ditampilkan pada lagu ini. Tempo yang cukup pelan membawa nuansa tenang pada Track 8 ini. Sangat cocok didengarkan bersamaan dengan memenuhi pikiran tentang orang terkasih, yang telah berhasil merubah pikiranmu.

I Would: Setelah cukup terbawa suasana dengan nuansa damai di track sebelumnya, di track 9 ini kembali tersaji lagu yang mengajak kita bergoyang. Kocokan gitar yang penuh tempo dan dipadukan dengan dentuman beat membawa nuansa riang pada lagu ini, meski lirik dalam lagu ini mengisahkan imaginasi seorang cowok untuk mencintai cewek yang sudah punya pasangan. Kisah lagu ini serupa dengan tembang More Than This di album perdana mereka, Up All Night.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun