Mohon tunggu...
Hyasint Asalang
Hyasint Asalang Mohon Tunggu... Human Resources - Pergo et Perago

Bisnis itu harus menyenangkan!!!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Generasi Muda Harus Berpolitik

27 Juni 2019   14:35 Diperbarui: 27 Juni 2019   14:43 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selanjutnya, pandangan kedua tentang status kepemilikan politik, dibicarakan sebuah tradisi yang tak boleh diganggu gugat: politik hanya bisa dibicarakan oleh orang dewasa. Pandangan ini dengan sendirinya mengekskomunikasikan kaum muda sebagai penerus dalam berpolitik. Kaum muda dianggap belum cukup dewasa dalam menanggapi masalah-masalah yang terkait dengan politik. 

Sering dijumpai, apabila orang dewasa sedang membicarakan permasalahan politik, kaum muda dengan sendirinya menyingkir dari kelompok tersebut. mereka menyingkir bukan karena ketidakmampuan untuk berpikir secara kritis dan konstruktif, melainkan karena unsur ketidakpercayaan yang sudah melekat pada diri orang dewasa. Kehadiran remaja sudah ditolak terlebih dahulu sebelum pendapat mereka diutarakan.

Berdasarkan dua pandangan di atas, diindikasikan bahwa poltik belum diwujudkan sebagaimana seharusnya. Politik hanya dapat diartikan, ditafsirkan dan diperjuangkan oleh golongan tertentu, sedangkan kelompok lainnya hanyalah "kelinci percobaan" dari interpretasi dan pengejawantahan politik.

Kekuatan relasi konstruktif dan kemandirian tiga kekuasan politik yakni lembaga legislatif, eksekutif dan yudikatif semakin hilang dalam benak masyarakat yang tidak termasuk dalam ketiga lembaga tersebut. Kaum muda sebagai salah satu kader politik seakan-akan melihat kearogansian yang tengah bertumbuh subur dalam sebuah sistem pemerintahan.  

Lembaga eksekutif yang diharapkan memilih mode pembangunan yang memihak rakyat,  peran kritis dan dan rasional dari lembaga legislatif untuk meluruskan arah apabila terjadi penyelewengan atau ketimpangan dan kehadiran lembaga yudikatif yang otonom dalam  mengatur tatanan hidup sosial, belum cukup untuk menjelaskan esensi dan eksistensi sebagai manusia yang sesungguhnya. 

Buktinya, ada saja ketimpangan yang selalu berhubungan dengan politik, bahkan berbagai paradigma pemikiran menyangkut aspek idiologi, sosial, ekonomi, budaya, senantiasa diarahkan untuk kepentingan politik. 

Banyak pengalaman kaum muda mulai melihat berbagai macam unsur kehilangan baru, seperti kehilangan kemampuan untuk membangun dimensi afektif, kehilangan dimensi dan cita rasa historis, kehilangan kemampuan untuk mengintegrasikan nilai-nilai baru tanpa mengabaikan aturan yang berlaku umum, kehilangan cara-cara baru dan kreatif untuk menggali dan mengolah pengalaman hidup baik pribadi maupun bersama, kehilangan kemampuan untuk membaktikan diri secara radikal tanpa syarat, dan akhirnya kehilangan semangat dedikasi untuk memperjuangkan kebaikan universal tanpa pamrih.  Lantas, bagaimana mengatasinya?

Politik Mahasiswa: Sebuah Peluang
Kaum muda adalah orang-orang yang sedang dan sudah mengenal identitas dirinya. Salah satu hal yang selalu melekat pada diri mereka ialah keingintahuan. Kaum muda selalu bertanya kepada diri sendiri tentang sifat dasar dan hakikat berbagai kenyataan yang tampil baik secara nyata maupun secara abstrak. Mereka senantiasa ingin mengupas apa artinya manusia - sukma serta jiwa - diri sendiri dan orang lain. 

Sebagaimana kehidupan manusia selalu tergantung dari konteks kebudayaan tempat dia berkembang, demikian pula dirasakan oleh kaum muda, namun yang harus dilihat ialah bahwa ia sebagai individu tetap merupakan sesuatu yang sama sekali berlainan dengan jumlah atau perpaduan segala pengetahuan dari suatu zaman. Pengetahuan, pengalaman kaum muda dan dunia yang secara wajar ada pada setiap individu dimiliki oleh semua orang yang secara bersama-sama melakukan penilaian di antara individu manusia.

Keunikan inilah yang ingin ditinjau dalam mengembangkan sebuah partisipasi politik. Partisipasi ini bukan sesuatu yang absurd dilakukan remaja karena pengintegralan identitas dirinya yang bisa dikatakan dalam tahap pencarian, melainkan keunikan dalam mengkritisi politik yang menyimpang dan memberi jalan keluar yang sederhana dalam meninjau sebuah masalah dalam politik.

Oleh karena itu, memberi peluang pada kaum muda agar ikut secara aktif dalam proses politik, menuntut adanya pengakuan akan kekuasaan rakyat yang dituntun oleh konstitusi yang adil. Penekanan prinsip kebebasan dan kesamaan bagi semua warga sama sekali tidak dimaksudkan untuk menuntut suatu tingkat partisipasi yang sama besarnya bagi segenap warga. Kesamaannya bukan terletak pada fakta tetapi kualitas yang sama baik dari segi keahlian dan kesediaan berusaha. Hal ini menjadi kesempatan yang terbuka bagi kaum muda secara fair. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun