Mohon tunggu...
Satrio Hutomo
Satrio Hutomo Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Gus Dur

11 Desember 2017   12:01 Diperbarui: 11 Desember 2017   12:04 895
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Abdurahman Wahid atau biasa di kenal Gus Dur adalah presiden ke  empat Indonesia , Gus Dur memiliki kepribadian yang hmoris dengan segala humor yang sering di ucapkannya meskipun diacara formal. Gus dur juga di kenal dengan bapak pluralisme karena sejak awal mengedepankan pluralisme dan kemajemukan di Indonesia.

Menurut teori kepribadian erich fromm gus dur sudah memenuhi need-need yang ada seperti Kebutuhan Menjalin Hubungan (Need for Relatedness) tentu tidak perlu ditanya lagi dalam memenuhi hal ini gus dur sudah sangat memenuhi sebab dalam prakteknya Gus Dur menikah dan memiliki anak  jadi untuk  kebutuhan menjalin relasi sudah terpenuhi. 

Untuk Kebutuhan untuk Berkarya (Need for Transcendence) tentu Gus Dur sudah banyak memiliki karya dari hasil pemikirannya mulai buku seperti "Islamku ,Islam Anda, Islam Kita" dan trobosan-trobosan dalam pemerintahan mulai dari kesetaraan warga negara tidak memandang etnis dan pembebasan hak pers.

Kebutuhan akan identitas (Need for Identity) tentu untuk seorang mantan ketua PBNU dan Presiden ke-4 Indonesia Gus Dur sudah sangat memenuhi dalam hal diatas dan tidak memiliki kebingungan Indentitas lagi dia tau siapa dia dan tanpa perlu menyesuaikan diri. Kebutuhan untuk Bergantung pada Orang Lain (Need for Rootedness) guu dur adalah seorang kyai dan disebut-sebut sebagai wali yang memiliki banyak santri. Dilain sisi gus dur juga orang yang sangat cinta kepada orang tua pernah dia berkata di dalam wawancara kick  andy " saya jadi presiden karena disuruh kyai saya , kalau disuruh masuk api masuk saya" tentu hal itu adlah salah satu ketergantungan gus dur dalam mengambil keputusan .

Kebutuhan akan kerangka orientasi (Frame of orientation and Devotion) karena latar belakang Gus Dur yang seorang santri dan dari keluarga kyai tentu nilai perdamaian dan keadilan dalam dirinya sangat tinggi hal itu yang membuat dia ketika menjabat sebagai seorang presiden berani mendobrak diskriminasi pada warga tiong hoa yang telah membelengunya agar indonesia hidup rukun dan damai. 

Kebutuhan akan Stimulasi (Need for excitation and stimulation)  dimana dalam hal ini gus dur memperjuangkan nasib warga indonesia keturunan tiong hoa agar bisa hidup damai di indonesia dan hal itu berhasil.teori kepribadian diatas dapat di simpulkan bahwa abdurrahman wahid (gus dur ) merupakan seseorang dengan kepribadian yang produktif sebab Gus Dur mengutamakan kehidupan mencintai dan ingin membentuk atau mempengaruhi orang lain dengan cinta. 

Meliputi kemampuan mental emosional dan respons kepada orang lain, kepada diri sendiri dan kepada benda--benda dan kemampuan ini digunakan untuk mengetahui potensi yang dimiliki, sehingga dapat mengembangkannya. Orang tipe ini hanya dapat menggunakan kekuatan atau kekuasaan jika mereka bebas dan independen dari kontrol orang lain. Hal  ini dapat di ketahui dari keberanian Gus Dur mengusulkan agar pemerintah mencabut Tap MPRS Nomor XXV Tahun 1966 tentang pelarangan PKI dan pelarangan penyebaran ajaran komunisme dan Marxisme/Leninisme di Indonesia padahal hal itu dilakukan Gus Dur demi mewujudkan indonesia yang Adil dan beradap tanpa memandang status dan masa lalu. 

Pernah suatu ketika Gus Dur menjabat sebagai presiden pada 1999, ia membuat langkah yang terbilang mencengangkan. Ia membubarkan dua kementerian yang jadi ujung tombak Orde Baru, yakni Departemen Sosial dan Departemen Penerangan. Alasan Gus Dur waktu itu, ia ingin peran negara semakin dikurangi sementara mendorong masyarakat agar lebih punya andil membenahi bangsa. Dalam hal ini Gus Dur dapat meihat pontensi dari masyarakat Indonesia mampu untuk ikut andil dalam pemerintahan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun