Bintang yang Terang di Gemerlap Malam

Meriah, heboh,  ramai gemuruh tepuk tangan dan teriakan penonton dalam acara besar jurusan pendidikan bahasa Arab di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Masrohiyyah, demikian nama acara bergengsi dan menarik banyak pasang mata tersebut untuk setia menonton acara meski ditengah hujan deras yang mengguyur.

Pendidikan bahasa Arab memiliki program setiap tahunnya yakni pagelaran seni drama yang diwadahi melalui mata kuliah yang bernama masrohiyyah. Sehingga setiap tahunnya, mahasiswa jurusan bahasa Arab mempersembahkan sebuah karya drama yang begitu spektakuler. Mata kuliah masrohiyyah sendiri diampu oleh tiga dosen yakni Ustadz Hasyim, Ustadz Ubaid dan Bang Sus yang selaku sutradara film. Beliau semua yang akan memberi pengarahan dan bimbingan kepada kita pada saat proses pengerjaan drama.

Acara masrohiyyah yang dilaksanakan pada tanggal 4 Desember 2018 tersebut hampir ada kemungkinan untuk diundur. Bagaimana tidak, hujan deras mengguyur lapangan utama UIN Malang. Rencana awal, acara akan dimulai pada pukul 19.00 WIB. Tapi Allah berkehendak lain, menurunkan rahmatnya berupa hujan deras tepat sehabis maghrib. Saat kita sudah selesai dengan segala persiapan make up dan siap untuk tampil, pada saat itulah hujan deras disertai petir keras menggelegar dengan perkasanya di angkasa. Sekilas tampak begitu lengang suasana dilapangan UIN Malang. Langit gelap, panggung sepi, dan keadaan sekitar mulai banyak genangan air. Kitapun berdoa bersama agar diberikan yang terbaik. 

Usai adzan isya' berkumandang, belum ada tanda-tanda hujan akan berhenti, meski mereda sedikit. Hingga waktu menunjukkan pukul 21.00 hujan mulai mereda dan kita bisa tetap tampil. Namun sempat ada rasa ke-khawatiran akan sepi penonton. Setelah kita bersama-sama melihat keadaan di lapangan utama, sangat mengharukan. Begitu banyak penonton setia yang menunggu penampilan kita dimulai. Begitu banyak orang yang sudah menduduki kursi-kursi penonton. 

Dan yang paling membahagiakan, para tamu undangan khusus pun telah tiba di tempat. Kami mengundang semua dosen UIN Malang, selain itu tamu khusus yakni ketua jurusan pendidikan bahasa Arab, sekretaris jurusan pendidikan bahasa Arab, Dekan FITK dll. Kita juga mengundang dengan hormat bapak Rektor UIN Malang, sayangnya pada kesempatan kali ini, beliau belum bisa hadir. Acara masrohiyyah selalu bertepatan pada bulan spesial bagi ketua jurusan PBA, Bu Mamlu'atul Hasanah. Dikarenakan masrohiyyah yang selalu ditepatkan pada bulan kelahiran beliau yakni pada bulan Desember menjadi kejutan tersendiri dan suatu kehormatan bagi kami jika bisa memberikan penampilan yang terbaik di bulan spesial ketua jurusan PBA.

Kini waktu menunjukkan pukul 21.30, dengan suasana yang sedikit reda dari hujan, kami pun mulai menyalakan lighting. Kami siap memberikan persembahan yang memukau. Gemuruh sorakan penonton yang tidak sabar akan dimulainya acara membuat kami menjadi bersemangat. Dan merasa tidak ingin mengecewakan mereka yang telah meluangkan waktu untuk menerjang hujan deras demi menghadiri acara masrohiyyah PBA. Setelah mengecek teknisi, sound, lighting, dsb, acara baru bisa dimulai pukul 21.45 dengan dibuka oleh penampilan 2 penyanyi PBA, yakni saudari Endah dan Izza.

Acara berjalan dengan lancar meski gerimis membasahi, usai pra acara selesai, inilah saat yang ditunggu-tunggu, yakni sebuah penampilan drama bahasa Arab. Sebelum drama dimulai, acara dibuka dengan Grand Opening yang sangat meriah. Musik, petasan, 2 maskot cantik, tarian, kejutan semuanya menjadi satu. Mata kita dimanjakan oleh gemerlap lampu, tarian yang indah, kemewahan acara, dan penampilan yang kompak serta totalitas.

Terlihat langit tampak gembira, hujan mulai sepenuhnya mereda,namun saat itu bintang belum terlihat. Mungkin malu. Karena sudah terpancar bintang yang begitu terang di gemerlap malam yakni masrohiyyah. Acara inti pun dimulai, tokoh demi tokoh tampil menyampaikan pesannya, baik pesan lisan maupun ekspesi wajah. Tokoh antagonis mulai menujukkan kesengitannya, dan tokoh protagonis tampak begitu mendalami peran hingga menumbuhkan rasa iba pada diri penonton yang melihat.

Drama berjalan sesuai yang telah di konsepkan. Jalan cerita yang jelas dan didukung properti yang tepat, kesemuanya menjadi satu kesatuan yang sesuai. Hingga akhir drama ditutup dengan tarian bersama satu angkatan. Namun lepas dari itu semua, sesungguhnya hakikat daripada masrohiyyah sendiri yakni dapat terjalinnya komunikasi antara sesama dengan baik. Karena kerja tim sangatlah membutuhkan komunikasi yang tepat, sehingga dapat menyuguhkan sebuah hasil yang bagus

Selesai acara masrohiyyah, timbullah keresahan dari pihak para dosen, yakni seakan akan kerja keras yang berjalan begitu lama sirna dalam hitungan jam, selesai bagaikan kisah Cinderella yang telah bertemu pangerannya. Tidak ada kelanjutan untuk pengapresiasian mata kuliah ini. Sungguh disayangkan jika semuanya berakhir dengan "sudahlah", sudah penampilan ya sudah, selesai. 

Maka sedikit sekali yang dapat kita ambil darinya. Oleh karena itu, para dosen berangkat dari keresahan ini ingin memfasilitasi bagi mahasiswa yang antusias terhadap seni. Baik seni pertunjukan, per-film-an dan yang bersangkutan dengan hal tersebut. Dengan dibentuknya perkumpulan tersebut, mahasiswa yang berminat dan memiliki bakat pada bidang seni tidak berakhir pada acara masrohiyyah. Namun justru berangkat dari acara masrohiyyah bakat tersebut dapat dikembangkan melalui bimbingan para dosen.

Oleh: Miftahul Jannah/PBA UIN Malang 2015