Mohon tunggu...
M. Husni Maulana
M. Husni Maulana Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Saya adalah seorang photographer lepas, dan saat ini sedang bekerja sebagai jurnalis kesehatan, olahraga, fitnes, dan gaya hidup. Saya sangat menyukai kegiatan alam bebas, seperti naik gunung climbing, rafting, dll

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sejarah dan Dahsyatnya Gn. Kelud!

14 Februari 2014   13:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:49 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhirnya pada Kamis (13/02/2014) kemarin, sekitar pukul 23.50 WIB Gunung Kelud kembali menjalankan ‘tugasnya’ sebagai gunung api yang mengeluarkan timbunan material vulkanik ke luar permukaan. Lahar serta awan panas dan hujan abu tak bisa dipungkiri lagi, bahkan hingga menyelimuti sebagian wilayah Yogyakarta.

Gunung Kelud adalah salah satu gunung api aktif yang berada provinsi Jawa Timur tepatnya di perbatasan tiga kabupaten yaitu,Kab. Kediri, Kab. Blitar, dan Kab. Malang.

Memiliki ketinggian sekitar 1.731 mdpl (5.679 kaki), Gunung Kelud juga masuk dalam katagori gunung api stratovulcano dengan karakter letusan eksplosif. Seperti pada kebanyakan gunung-gunung api di Indonesia Gunung Kelud juga berada pada zona subduksi dimana dua lempeng bumi saling bertabrakan antara lempeng benua dan lempeng samudra (lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia).

Aktivitas gunung ini tercatat sejak tahun 1300 masehi dimana diketahui bahwa rentang waktu letusan gunung Kelud relatif pendek sehingga termasuk dalam daftar gunung api yang berbahaya bagi umat manusia.

Gunung Kelud menurut data yang didapat telah meletus pada tahun 1919, 1990 dan 2007 dimana pada tahun 1919 termasuk letusan paling mematikan yang menyebabkan korban meninggal sebanyak 5.000 lebih  jiwa.

Anehnya, pada tahun 2007 Gunung Kelud meletus diluar ciri khasnya sebagai gunung api dengan letusan eksplosif karena pada tahun tersebut gunung Kelud meletus dengan tipe letusan efusif atau meleleh.

Sebelum letusannya pada tahun 2007 silam, Gunung Kelud memiliki danau kawah (volcanic lake) seperti Danau Toba, Kawah ijen, Segara Anak (Rinjani) dan Kelimutu, dimana massa air menutupi hampir keseluruhan kawah gunung api tersebut. Namun pada letusan di tahun 2007 lalu, danau kawah gunung Kelud nyaris sirna dan menciptakan sebuah kubah lava.

Apa yang terjadi pada letusan kemarin? Belum ada informasi terbaru mengenai hal ini.

BAHAYA ABU VULKANIK

Abu vulkanik yang biasa 'hadir' bersama letusan gunung api patut kita waspadai, karena umumnya abu vulkanik ini mengandung banyak silika (bahan dalam pembuatan kaca) yang bisa menyebabkan gangguan pernafasan dan juga berisiko terkena penyakit paru-paru atau Silikoisis jika menghirupnya.

Bagi warga sekitar gunung Kelud juga wilayah yang terkena dampak abu vulkanik seperti Yogyakarta, Surabaya, dan Malang tetap waspada dan hati-hati, kurangi aktivitas diluar ruangan, dan gunakanlah masker!

salam gunungApi!

Semoga tidak ada korban jiwa dalam letusan kali ini, dan aktivitas gunung Kelud cepat mereda.

Salam lestari (boy)

#beSmartAndGoGreen #pergerakanDasarBumi

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun