Mohon tunggu...
Husni Ismail
Husni Ismail Mohon Tunggu... Penulis - Alumni Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prodi Interdisciplinary Islamic Studies, Konsentrasi Bimbingan Konseling Islam

Pegiat literasi dalam kajian Islam, konseling dan psikologi.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Idul Adha: Mengorbankan Egoisme, Menumbuhkan Kesabaran

17 Juli 2022   11:17 Diperbarui: 17 Juli 2022   11:20 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar ilustrasi (foto : site-juicymo)

Menumbuhkan Kesabaran

Bulan zulhijjah merupakan bulan Mulia sekaligus bulan bersejarah bagi umat Islam. Secara historis di bulan ini Tuhan menguji kesabaran Nabi Ibrahim melalui perintahnya dalam rangka penyucian diri dan peningkatan takwa kepada Yang Maha Kuasa. Dan peristiwa ini diabadikan di dalam Quran surat As-Shaffat ayat 102-107.

"Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata : "Wahai anakku, sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu, maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu", dia (Ismail) menjawab, wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu, insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar". (QS. As-Shaffat : 102).

Dengan penuh hati-hati Ibrahim membaringkan Ismail di sebuah batu ditutupi kain agar tak melihat rasa sakit saat disembelih, dengan menyebut nama Allah seraya bertakbir Bismillah Allahu Akbar, belati Ibrahim bergegas menggorok leher Ismail. Namun betapa kagetnya saat mengetahui darah yang mengalir bukan dari tubuh Ismail melainkan dari domba kibas, sementara putranya tegak berdiri tak jauh darinya.

Kisah Ibrahim dan Ismail merupakan catatan penting bagi seorang muslim bagaimana ketaatan dan keikhlasan Ibrahim saat mendapat tantangan lewat mimpinya. Peristiwa ini penuh ketegangan dan menjadi inspirasi takwa bagi umatnya.

Sampai-sampai tanggal yang bersejarah itu diperingati oleh Rasulullah Muhammad sebagai iktibar bagi umat Islam. Dimulai dari 8 zulhijjah disebut beliau hari tarwiyah (Ibrahim mendapat perintah pertama lewat mimpi), 9 zulhijjah disebut hari arafah (Ibrahim mengerti bahwa perintah itu dari Allah), dan 10 zulhijjah (agar menyegerakan perintahnya), sebagai wujud hari kemenangan Ibrahim melawan egonya sendiri dan patuh pada perintah Tuhan.

Tuhan menguji kesabaran dan keimanan hambanya dalam berbagai cara. Setiap Nabi sebagai utusan Tuhan memiliki jenis cobaan yang beragam, sebut saja Nabi Ayyub kehilangan harta yang amat banyak hingga anaknya wafat dalam keadaan miskin ditambah penyakit yang tak kunjung sembuh. Pertentangan ajaran Nabi Nuh dengan kaumnya bahkan istri dan anaknya membenci dan menganggapnya gila. Nabi Musa yang dibuang oleh saudaranya sendiri ke dalam sumur akibat iri hati dan kecemburuan.

Dalam konteks saat ini, manusia juga tak lepas dari berbagai cobaan dan ujian. Melalui peristiwa dan kisah diatas seyogiyanya memunculkan rasa ketulusan dan menumbuhkan rasa kesabaran seorang hamba untuk menerima kehendak Tuhan dan tetap tegar (ikhtiar) di dalam setiap kesulitan.

Beberapa peristiwa semacam ini telah kita dapati di berbagai realitas kehidupan dengan sedikit corak/bentuk yang berbeda. Sebagai contoh, belum lama ini Gubernur Jawa Barat berduka atas kehilangan anak sulung bernama Emmeril Kahn Mumtadz yang wafat di sungai Aare Swiss dan ditemukan pada Rabu 8/6/2022 setelah beberapa hari dinyatakan hilang (baca liputan6.com).

Kesedihan juga dirasakan oleh K.H Arrazy Hasyim atau biasa disebut buya Arrazy saat kehilangan putra kedua yang berusia 3 tahun tertembak mati oleh kakaknya sendiri menggunakan senjata api milik kepolisian pada Rabu 22/06/2022 (baca tribunnews.com).

Jika manusia tidak mampu menerima kehendak dan kenyataan dari Sang Khalik, dikhawatirkan akan mengarah pada kekufuran dan perlawanan kepada Tuhan. Dalam konteks ini, Tuhan menguji ketakwaan seorang hamba untuk melawan segala bentuk egoisme dan menumbuhkan rasa kesabaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun