Sukoharjo - 3 Juli 2020. Sejak diumumkannya status KLB di Kabupaten Sukoharjo, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah dihentikan dan dialihkan pada pembelajaran daring di rumah masing-masing. Hal ini membuat anak-anak mengalami kesulitan dalam belajar karena tidak dapat menangkap materi dan berdiskusi dengan teman secara langsung. Keadaan ini membuat mahasiswa bernama Husna Afanyn Khoirunissa dengan NIM M0717043 yang merupakan salah satu peserta KKN COVID UNS menjadi tergerak untuk membantu anak-anak dalam meningkatkan kualitas belajar. Dengan tetap memperhatikan protokol keamanan Covid-19, Husna mengumpulkan anak-anak di Desa Kateguhan untuk mengikuti program Sekolah Corona bertajuk Bermain dan Belajar Bersama (BBB).
Sebelum memasuki program belajar, anak-anak dibagikan masker dan diajarkan bagaimana cara mencuci tangan yang benar. Disediakan pula tempat cuci tangan lengkap dengan poster cara mencuci tangan yang benar. Program ini memiliki kelas intensif masing-masing jenjang yang berisi konsultasi belajar mengenai mengerjakan tugas ataupun persiapan Penilaian Akhir Tahun (PAT). Kelas intensif bertujuan agar belajar lebih fokus pada jenjang masing-masing dan peserta belajar tidak banyak sehingga tidak berdesakan. Program selama 22 Mei - 30 Juni ini memiliki banyak kegiatan bermanfaat lainnya, yaitu pembagian buku saku bahasa inggris dan matematika, lomba menggambar dan mewarnai poster bertema Covid-19, pengajaran tentang perkalian dan pembagian cepat, lomba cerdas cermat matematika, bermain dan bernyanyi bersama dengan tetap menjaga jarak, serta bercocok tanam.
Selain program untuk anak-anak, Husna juga membuat program untuk ibu-ibu di lingkungan sekitar berupa Mini Workshop Pembuatan Jamu Beras Kencur. Dilatar belakangi pada Sukoharjo yang merupakan kota jamu baik jamu tradisional maupun jamu industri menjadikan Kabupaten Sukoharjo menjadi tempat yang banyak dituju oleh masyarakat untuk mendapatkan jamu. Apalagi di tengah merebaknya kasus Covid-19, jamu menjadi lebih populer dan banyak dicari karena dipercaya dapat meningkatkan daya tahan tubuh di tengah pandemi. Oleh karena itu, diadakan Mini Workshop Pembuatan Jamu untuk ibu-ibu di lingkungan sekitar dengan tetap memperhatikan protokol keamanan Covid-19, yaitu memakai masker, cuci tangan sebelum masuk kegiatan, dan tetap menjaga jarak. Program diikuti oleh perwakilan ibu-ibu berjumlah 5 orang dan dipandu oleh Ibu Sri Lestari, yang berpengalaman menjadi bakul jamu. Pada workshop tersebut, dipandu cara membuat jamu dengan bahan-bahan beras sebanyak 1/4 kg, kencur 1 ons, jahe 1 ons, adas 2 sdm, dawung 10 iji, pekak 3 biji, mesoi 1 sdt, kapulaga 5 biji, daun pandan, daun jeruk purut, sereh, gula aren 1/2 kg, dan gula batu 1/2 kg. Cara pembuatan jamu dijabarkan secara rinci oleh Ibu Sri Lestari hingga menghasilkan jamu beras kencur yang Uenak, Nikmat dan Seger. Tutorial membuat jamu tersebut juga dapat disaksikan oleh ibu-ibu lain yang tidak dapat hadir dalam acara Mini Workshop Pembuatan Jamu melalui Channel Youtube Husna Afanyn Khoirunissa.
Program-program unggulan tersebut berbuah manis pada lingkungan sekitar, yaitu untuk anak-anak dapat belajar dan mengikuti PAT dengan baik sedangkan untuk ibu-ibu dapat membuat jamu untuk keluarganya sebagai tambahan imun serta dapat juga dijadikan alternatif untuk menambah pemasukan ekonomi di tengah pandemi ini. Pelaksanaan program ini dapat berjalan lancar atas dukungan masyarakat sekitar dan mahasiswa KKN secara langsung, serta bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan secara daring oleh Bapak Khresna Bayu Sangka, SE, MM, PhD.