Mohon tunggu...
Den Ciput
Den Ciput Mohon Tunggu... Penulis - I'm a writer...

Just Ordinary man, with the Xtra ordinary reason to life. And i'm noone without God.. http://www.youtube.com/c/ChannelMasCiput

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

Buah Jatuh Tak Jauh dari Pohonnya, Kata Siapa!?

24 Juli 2022   07:18 Diperbarui: 24 Juli 2022   07:22 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhirnya, setelah melewati balapan demi balapan, hingga pertengahan musim, Mick mencatatkan poin pertamanya di GP Inggris dengan finish diurutan ke delapan. Sedangkan poin kedua didapat di GP Austria, dengan posisi membaik  finish keenam! Yayyy!

Dan yang nurut saya menarik, Mick mencatatkan poin keduanya di sirkuit, dimana dulu ayahnya telibat team order yang sangat kontroversial pada tahun 2002, atau 20 tahun lalu. Balapan itu membuat malu semua yang ada di Maranello, kalau mereka ngerasa sih.

Sirkuit itu adalah Red Bull Ring di Ausria. Sebelumnya, Sirkuit ini bernama A1 Ring. Tapi pada tahun 2011, sirkuit ini berganti nama Red Bull Ring, seiring diambil alihnya sirkuit oleh perusahaan minuman sekaligus pemilik tim balap Red Bulls.

Kembali ke soal Mick dan Michael Schumacher.

Pada musim 2002, Michael, sang ayah, tidak sendirian menanggung malu itu. Karena tentu saja, apa yang di lakukan Michael, juga Barrichello, adalah perintah tim. 

Sebagaimana kita tahu, di F1, seorang pembalap bukan hanya membalap untuk dirinya sendiri, melainkan juga untuk tim. Dan tim, dalam hal ini Ferrari, menghendaki Michael yang menang, bukan Barrichello. 

Ketika mereka dianggap nggak sportif, ya semuanya nggak sportif, Michael, Ferrari, dan bisa jadi Barrichello harusnya juga malu. Kok bisa-bisanya, setelah dari awal jelas-jelas kencang, dan melambat hanya karena perintah tim. 

Bukankah dalam balapan tujuannya untuk jadi nomor satu? Ya kah? Tapi ketika kita kembali lagi ke kontrak Barrichello yang hanya sebagai wingman, tentu bisa memaklumi. Dia dan Michael bekerja untuk tim. Siapa yang salah? Tim!

Tapi sudahlah, itu masa lalu. Kita disini pasti berfikir, sepanjang lintasan kemarin, Mick pasti berfikir tentang kejadian itu, walau saat itu dia masih bocah tiga tahun, tapi setidaknya di berbagai media jelas ada catatan sejarah dan dia pasti membacanya.

Tentang 'prestasi' tadi, tentu akan membuat bangga dirinya, dan mungkin ayahnya. Karena sejauh ini Mick belumbisa menunjukkan apapun. Yah, namanya juga Rookie, baru semusim setengah. Apalagi dia berada di tim yang pas-pasan.

Mengenai kemenangannya, Mick mengungkapkan, bahwa, walau HAAS belum banyak mengalami improvement, tapi akhir-akhir ini tim mengalami sedikit akselerasi. Performa berjalan kearah yang lebih bagus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun