Mohon tunggu...
Den Ciput
Den Ciput Mohon Tunggu... Penulis - I'm a writer...

Just Ordinary man, with the Xtra ordinary reason to life. And i'm noone without God.. http://www.youtube.com/c/ChannelMasCiput

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Kenapa Kendaraan dengan Mesin Konvensional Masih Dipertahankan?

3 Juli 2019   01:18 Diperbarui: 3 Juli 2019   09:39 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Widya Wahana I, mobil bertenaga matahari pertama buatan Indonesia pada ujicoba pertama (Sumber foto : Kompas)

Pada satu kesempatan, Ki Sujiwo Tedjo pernah bertutur, " Kenapa kendaraan yang masih mengandalkan bahan bakar fosil, masih dipertahankan? Sedangkan kendaraan teknologi baru yang berpenggerak listrik sudah ditemukan?Jawabnya adalah, karena produsen sudah terlanjur investasi besar-besaran untuk menciptakan mesin konvensional. Sedangkan biaya Research and development-nya belum balik modal," Ujarnya lebih lanjut. 

Memang kendaraan konvensional dengan sistem pembakaran dalam(Internal combustion) masih saja kokoh mendominasi keberadaan alat transportasi di sebagian besar negara-negara didunia. Termasuk Indonesia.

Walaupun akhir-akhir ini sudah santer terdengar tentang menipisnya cadangan minyak dunia.

Para produsen seolah bergeming dan terus menciptakan kendaraan bermesin konvensional, walaupun teknologi baru berupa mesin listrik sudah ditemukan.

Memang ada beberapa pabrikan besar yang sudah memikirkan energi alternatif, tapi terkesan nanggung. Beberapa langkah mereka lakukan, tapi hanya untuk menginduksi tenaga mesin konvensional demi efisiensi bahan bakar, bukan menggantikan fungsi mesin konvensional. Teknologi seperti ini disebut plug-In hybrid.

Cara kerjanya adalah, ketika kondisi normal, hanya satu mesin yang bekerja. Mesin konvensional atau mesin listrik (berupa motor listrik).

Tapi pada kondisi tertentu yang mengharuskan kendaraan bekerja berat, seperti akselerasi spontan atau tanjakan, maka kedua mesin akan bekerja bersamaan.

Dengan begitu konsumsi bahan bakar kendaraan akan lebih efisien. Itu tujuannya. Menghemat bahan bakar. Bukan menghilangkan fungsi mesin konvensionalnya yang masih 'minum' bahan bakar fosil.

Cara pengisian baterai pun ada dua macam. Yang pertama dengan menghubungkan konektor yang sudah disediakan di mobil ke sumber listrik rumah. Dengan daya yang ada itu kendaraan bisa melaju sejauh sekian kilometer dengan tenaga murni listrik sebelum cadangan listrik habis dan selanjutnya digantikan oleh mesin konvensional-nya.

Itu kalau kita mau pakai mesin listriknya secara all out.

Selain itu, seperti penjelasan sebelumnya, kita juga bisa memakai energi cadangan mesin listrik untuk menginduksi tenaga mesin konvensionalnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun