Seorang kawan yg udah 5 thn tinggal di Jakarta, mengaku belum pernah sekalipun ke Monas.
" Bro ajak saia pergi Monas dong. Selama di Jakarta saya belum pernah kesana. terus, kesananya naik busway ya, saya jg belum pernah naik busway.." cerocosnya dgn semangat reformasi.
Sambil menghela nafas saya turuti permintaanya.
Gak usah diceritain deh, gimana hebohnya dia waktu di busway, mulai dia salah masuk room wanita, sampai teriakan histerisnya ketika ada yang melanggar jalur busway.
Sesampainya kami di Shelter Monumen nasional, kami bergegas turun. Pas saya pengin merokok, gak bawa korek. Lalu saya liat ada bule lagi duduk2 sambil merokok. Kesempatan nih, nunjukin ke dia bahwa saya bisa bahasa Inggris. Biar kelihatan pinter dikit daripada, maaf, dia. :D
" Excusme," Saya kasih kode si bule dengan cara jari saya membentuk seolah sedang menyalakan korek api
" Oh, sure.." si bule mengangsurkan Zippo.
" Thanx, buddy.." Ucap saya sopan.
Kami berjalan lagi dengan tatapan bengong teman tersebut.
Naas, pintu Monas tutup. Sedangkan kami udah jauh jalan kaki ninggalin shelter. Kepalang tanggung, kami jalan aja mengitari pinggiran halaman monas, menyusuri jalan Medan Merdeka. Pas udah capek, di seberang Mabes TNI, ada ibu-ibu penjual asongan. Ada minuman teh dalam botol, kopi, rokok, mie instant.
" Bro, kita duduk disini aja. sambil ngopi.." Ucap saya.
