Mohon tunggu...
Den Ciput
Den Ciput Mohon Tunggu... Penulis - I'm a writer...

Just Ordinary man, with the Xtra ordinary reason to life. And i'm noone without God.. http://www.youtube.com/c/ChannelMasCiput

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Antara Mudik, Urbanisasi, dan Sentralisasi

15 September 2018   03:43 Diperbarui: 15 September 2018   03:57 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image:life style kompas

Menanggapi tingginya angka kecelakaan yang menimpa pemudik motor, pihak ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek) sesuai merek kendaraan  menyediakan fasilitas mudik gratis. Bahkan dengan membawa motornya untuk diangkut menggunakan mobil khusus.

Semua demi pemudik. Masalahnya tiap tahun jumlah pemudik meningkat. Tiap arus balik juga bertambah jumlahnya. Tiap tahun seperti itu. Tiap tahun masalah sosial di Jakarta kian bertambah dikarenakan pendatang-pendatang baru 'bawaan' pemudik ini.

Dengan segala mimpi tentang Jakarta yang indah-indah tentang Jakarta. Dengan segala angan dan cita-cita yang selama ini terpendam. Tentang gemerlapnya ibukota. Arus urbanisasi semakin tahun semakin deras.

Dahulu, banyak banget Film atau apapun yang menggambarkan betapa keras ibukota. Saya masih inget ada Film yang dibintangi Ateng, Ishak, dan Bagio (Ketiganya komedian kawakan) yang berjudul ' Kejamnya Ibu Tiri tak sekejam Ibukota'.

Film tersebut menyampaikan pesan bahwa nggak gampang hidup di Jakarta. Jakarta ini keras...!

Tapi toh orang nggak berfikir sejauh itu.

Mereka melihat bahwa Jakarta itu Indah, Glamor, megah!

Lalu yang salah siapa?

Rakyat ini kan sekedar cari makan, mengamankan masalah lambung agar produksi asam lambung nggak meningkat gara-gara sering menahan lapar. Hanya masalah perut. Nggak salah kalau berusaha. Toh Jakarta milik seluruh Warga Negara Indonesia.

Tapi kalau pembangunan merata, saya rasa laju Urbanisasi bisa ditekan. Saya yakin membludaknya jumlah kaum Urban tak lepas dari sistem sentralisasi Ekonomi yang secara langsung atau tidak, diterapkan oleh pemerintahan Orde bagus. Eh, salah! Orde Baru maksudnya.

Kok Orde baru yang disalahkan ?
Habis, mau menyalahkan siapa? Mau bertanya siapa? Mau tanya pada Rumput yang bergoyang? Nggak mungkin, itu hanya ada dalam lagu...

Selamat pagi para pembaca. Selamat berakhir pekan. Semoga hari kalian menyenangkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun