Mengalun syahdu nyanyian bertiku semu
rinai selalu mengurai gairah retas bertemu
kunang-kunang menembus gelap malam tentu
daur redam keutuhan dalam ruang menyatu
apapun itu pastikan menjadi perias musim
benak imaji terkekang lagu merindu intim
Gerus sempurna membias cakrawala tandas
jangan dibuang-buang ketika itu sayang terbatas
kelindan waktu menubir cahaya semakin retas
berdua atau berempat sama saja saling melintas
mimpi-mimpi mengejar sukses seteru mesti terbias
mendapatkan banyak harapan menerpa sesuatu
merasakan segala dengan sepenuh paham bersatu
Kau senang dan bangga selalu menyatu
ambisi menegas jejak penuh tirai menentu
biasa dapatkan banyak cerita penuh gerutu
masih ada malam penantian dengan tumpu
terbiasa kau merasakan derita itu sebentar
kau merasa sendu semakin tabik bergetar
lewat tata kritis terus genggaman memutar
Mengatur lamunan perwujudan semu terlerai
rias hari dengan cumbuan nasib diri membelai
penantian terhenyak dalam tujuan bekal mati
kisah asmara menuang hajat wahana menanti
keindahan kumandang hendak menyatu pasti
tanpa respon dan jadi bahan komentar penasti
membukakan kiat diri sebuah keharusan hati
Kandangan, 3 Desember 2019