Nikmat perasaan menembus dindingÂ
melamun gelimang nyanyian miringÂ
tak harus seperti itu yang kau mauÂ
bentara itu cukup indah penuh warnaÂ
bangkit kesadaran naluri berpantangÂ
kalau semua bisa kau raih semestinyaÂ
mengembang arus wacana yang tempiasÂ
Wujud penantian seteru ragam kecukupan
tentu dengan penuh warna bercerita
menembus batas risau tertawan peran
dulu siang kelindan sekarang marak lagi
kenduri bintang semangat firasat arti
pilihan tangguh menatap kidung tersentak
tingkah manusia beragam di muka bumi
Dentum seru waktu meniku tuju meramu
sigap komitmen diri berpijak kian seru
dentang arus perangai berpindai santai
sesungguhnya aku ingin selalu bersamanya
menimang ragam sendu yang bergejolak
menyesali tentang apa yang dialirkan otak
berbias kelindan redup melingkup retak
Jarak memikat syahdu mendayu gemericik
silam dendam kumandang semakin licik
tiada berarti semangat tinggi menubir retak
dalam igau seru bergelut perih merajuk
tikaman asmara merajut kelam perasaan
teduh gemulai merancang igau persada
aturan kilau retak menegas runcing gulana
Kandangan, 8 Januari 2019