Mohon tunggu...
Akhmad Husaini
Akhmad Husaini Mohon Tunggu... Administrasi - Ditakdirkan tinggal di Selatan : Desa Angkinang Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan. Memiliki kesenangan jalan-jalan, membaca, dan menulis.

Terus menuliskan sesuatu yang terlintas, dengan pantas, tanpa batas.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gulana Langkah Menebar Cernaan Waktu Melebur Sentimen Merajut Kelu

23 Juli 2018   09:32 Diperbarui: 23 Juli 2018   09:37 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Remang kerinduan memendar suasana takjub
rekah penasti menabur kelembutan watak
pengaruh tendensi membaur aroma taktis
tentang kesanggupan menyertai jarak
kau tanya seumpama harap meneriap
pengaruh kesepian kelindan pongah jiwa

Bentang kekuatan pengalaman sejauh tatapan tanpa batas
letih kesumat menebar benaman jingga hati
agar orang lain tahu segala percakapan asmara menanti
coba telaah lebih dalam tentang semua itu
malam gemulai searah kehendak landai memintal nyanyian sendu merestu
tentang segala hal yang mesti kau camkan adanya
lebur pengharapan membelai segala sesuatu membuai tahta menyerta romantika

Senjakala pengaruh kesederhaan menyangka
lagu merdu melingkupi suasana semesta bertahta
bila semua keinginan mencapai puncak lamunan menderap pesona mustika
rekah komunikasi petuah rimba kelana langlang
kemudahan dalam menerka sangka janji yang purna meremang tingkah
sentak ketentuan mewujud seteru pengaruh lantas kesepian

Gulana langkah menebar cernaan waktu melebur sentimen merajut kelu
tepi laut jarak merasuk kesumat belaian jalan penuh makna merisau perdaya
lentera meremang lantunan pedoman jiwa yang lantang
membayang senang kerontang menampak jelita kuasa
menukik tajam perjalanan panjang berjuang sepenuh lantang
jalani dulu jangan menyerah duluan

Kalau ada masalah jalani saja akan selesai juga akhirnya
jangan sok kenal dan sok dekat di depan orang banyak
geliat sukma mengejar langkah berurai selangit harap upaya bercahaya
ada langkah kaki ringan datang kesana dengan penuh senang
hinggap tinggi jantung harapan penuh makna
merasuk kuasa diri menirai wacana mendendam ambisi

Kandangan, 21 Juli 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun