Menggebu sunyi arus yang tempias
lagu gundah suara pikiranku tempat asyik
menambat ikrar aturan yang statis
kalau semua bisa saling menyerta
masihkah kau ingat kenangan silam yang begitu indah
karena kita adalah petualang yang sama
Tanamkan niat untuk hadir pada Haul Guru Sekumpul 2018
merentak kata adalam ingatan yang statis
cecak kecil di dinding rumah warna hijau
ada novel Lambung Mangkurat karya Randu Alamsyah
apakah bisa berhubungan dengan hal itu
tak adakah orang kita yang bisa membuatnya
Masih terbatas dengan hal itu
remang masalah menggayut naluri menebar tingkah
kehendak hati di BRI 18 juta, BPR 7 juta, Mandiri e-cash 11 juta
genggam karya lewat kata menumpuk berkah
aku dan puisi seiring sejalan menerpa jejak kenangan
dalam hujan kau kembangkan ragam harapan
Tak ada salahnya agar orang tahu dengan hal itu
gatal tak cukup hanya digaruk saja butuh salep
berani berbeda dengan yang lain sungguh luar biasa
andai semua bisa kuraih dengan nyata tentu senang menyangka
terus berupaya mengatur langkah yang pasti
jemu himpitan pengaruh lantang kisah silam membayang
menunggu waktu hilang datar mendera yang nyata
Sejumput harap menerka sangka gemulai mendekap
meluap keindahan kepastian menebar tentu
sehari hampa banyak kata yang kau limpahkan
mengenyam pandangan tertindih pilu kehati-hatian
teruslah membawa tebaran senyum mengembang serta
aku hanya pandai menulis saja hakikatnya pendiam
watak nurani mengenang impian syahdu mencium cemburu
Hujan lebat sekali malam Kamis dingin dirasa
akan lebih baik menumpu harap jelita mengulang ragu
petang menjelang aroma niscaya bersampiran
pengaruh emosi lantang dengan bangga menyisi
dalam segala tindak tanduk tafakur diri bersimpati
kekuatan bayang impian serajut interaksi sunyi
Kita termasuk yang cukup diperhitungkan orang
ringan hati apa saja akan diwujudkan
menyambung sayap merayap aturan ratap bersambung
coba saja kau tulis semuanya dengan hati
gejolak mewarnai hari-hari sepenuh tingkah
tak kah kau lagi menulis pengalaman misteri seperti dulu lagi
Kandangan, 15 Maret 2018