Mohon tunggu...
Akhmad Husaini
Akhmad Husaini Mohon Tunggu... Administrasi - Ditakdirkan tinggal di Selatan : Desa Angkinang Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan. Memiliki kesenangan jalan-jalan, membaca, dan menulis.

Terus menuliskan sesuatu yang terlintas, dengan pantas, tanpa batas.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Arus Bertaut Sampiran Pengecut

23 November 2017   09:22 Diperbarui: 23 November 2017   09:30 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kadang aku merasa iri dengan keadaan ini
kata Aji Ihya pakaiannya terbakar di laundry Malang
sejatinya aku ini orang yang pangulir
kelindan malam memburu wahana motivasi
juga ke Kantor Dinas Perdagangan HSS
menakar kelembutan persatuan yang menyerta

Kau bebas memilih semua yang disukai
kalau mobil tak usahlah inginnya
yang nyata terus dirasa ragam akibatnya
tak ada kata terlambat untuk hal itu
terus bermimpi dalam hamparan pasti
selalu ada muncul rasa malu

Arus bertaut sampiran pengecut
tandas akurat menirai purnama
tangguh meratap pesona diri yang kecut
potensi diri pengibar semangat pendaran
kau harus merasa dengan segala yang ada
terus merasa sepanjang aksara
ragam himpitan berbalut ikatan

Datar menabur suara menegas kepalsuan
peraman janji menyadarkan potensi haluan
pajak STNK yang belum juga dibayarkan
ada rasa tak nyaman naik sepeda motor
takut kena razia karena tak lengkap
selalu saja yang dikerjakan diam terus berada

Kandangan, 7 November 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun