Mohon tunggu...
Akhmad Husaini
Akhmad Husaini Mohon Tunggu... Administrasi - Ditakdirkan tinggal di Selatan : Desa Angkinang Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan. Memiliki kesenangan jalan-jalan, membaca, dan menulis.

Terus menuliskan sesuatu yang terlintas, dengan pantas, tanpa batas.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Bergelut Lirih Malam yang Pedih

27 Oktober 2017   06:34 Diperbarui: 27 Oktober 2017   08:26 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Arus gemulai mencegah nestapa bertentu
kau tunggu saja apa yang diinginkan
perbanyak makan sayur dan buah
datang pagi pulang malam jadi kebiasaan
perencana nilai tambah yang tinggi

Bergelut lirih malam yang pedih
tata letak aturan yang ringkih
kalau ada banyak tabungan di bank
kapan-kapan bisa ambil uang di ATM
dimana dan kapan pun saja adanya

Jangan lupa bersedekah rejeki kian lancar
ibadah yang lancar dan mendekatkan diri kepada Allah SWT
dan jalinan silaturrahmi dengan sesama
perih sembilu kian mengiris
bintang tamu wanita yang hebat

Sendiri itu sangat menyakitkan
upaya untuk melestarikan bahasa Banjar
agar selalu eksis di Banua sendiri
lewat kisah Dugal yang selalu dituliskan
membangun daerah tertinggal jadi maju

Bicara tentang banyak hal disini
fokus kepada suara tentu merindu
jalan anulir berbagai ambisi penuh sanubari
dekap bidang selera menyerta regulasi
raih simponi nyata menagih prestasi

Kandangan, 24 Oktober 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun