Mohon tunggu...
Akhmad Husaini
Akhmad Husaini Mohon Tunggu... Administrasi - Ditakdirkan tinggal di Selatan : Desa Angkinang Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan. Memiliki kesenangan jalan-jalan, membaca, dan menulis.

Terus menuliskan sesuatu yang terlintas, dengan pantas, tanpa batas.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Gurita Waktu yang Terus Membahana

24 Oktober 2017   09:07 Diperbarui: 24 Oktober 2017   09:07 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sapa waktu dalam arus yang gemulai
tidak menekankan ketentuan untuk pribadi
nalar privasi untuk keuntungan kantor
lampu listrik yang redup pemihakan nalar
tandas alur yang berwenangan

Bahagia itu ada dimana-mana dan kapanpun
ada Rhoma Irama di Indosiar
rindu menyusuri pedesaan setiap pagi Senin
seperti dulu yang pernah dilakukan
menyimak suasana kampung yang damai

Gurita waktu yang terus membahana
rindu makan ketupat Kandangan lagi
diberi kemudahan kelancaran rencana yang ada
menggayut sukma menjalin tirani jelaga
kau tulis rindu sepenuh ikhlas

Redup pelangi sepenuh tentu
jalan libur dengan kendaraan
cerna suara bimbang menarung lantang
Iwan Sunito pengusaha properti
pernah tinggal di Pangkalanbun Kalteng

Penyatuan sempurna ke arah tengadah
lerai kesumat ragu membaur sendu
kembara waktu yang semakin ritmis
merangkai dentum waktu yang gerimis
Sriwijaya FC vs Persela Lamongan 2-0

Kandangan, 14 Oktober 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun