Kelompok 4
Bramantio Haryo Shancoko
(11220520000026)
Jihan Fahrial Fabelita Saiful Putri
(11220520000011)
Aulia Zahrah
(11220520000017)
Nada Sofa Mariyah
(11220520000013)
Siti Humayroh
(11220520000014)
Thaghrina Syarifah
(11220520000032)
Putra mahkota sebuah kerajaan ingin mencari istri dari kalangan rakyatnya . Untuk tujuan itu, semua gadis di kerajaan itu diundang untuk menghadiri sebuah pesta dansa di istana. Ibu tiri dan dua saudara tiri Cinderella pergi menghadiri pesta itu. Cinderella dilarang pergi.
Ketika Cinderella menangis karena sedih, datanglah ibu peri, yang dengan kekuatan gaibnya menjadikan Cinderella seorang putri yang sangat cantik, dengan pakaian yang indah dan sepasang sepatu kaca, serta lengkap dengan sebuah kereta dengan empat kuda dan seorang kusir. Cinderella siap pergi ke pesta , namun ibu peri berpesan agar Cinderella tidak lupa meninggalkan istana ketika jam berbunyi dua belas kali, karena pada waktu itu semuanya akan kembali ke keadaan semula.
Sesampainya di istana, putra mahkota langsung tertarik pada Cinderella serta mengajaknya berdansa terus - menerus.  Ternyata tidak seorang pun yang hadir di pesta itu yang mengenal Cinderella. Ibu tiri dan kedua saudara tirinya pun tidak. Ketika jam mulai berbunyi menandakan hari telah pukul dua belas malam  Cinderella langsung saja melarikan diri keluar dari istana , menaiki kereta , dan langsung pulang. Karena terburu - buru , sebuah sepatu kacanya tertinggal.
Keesokan harinya Cinderella kembali menjalankan kesehariannya seperti biasa. Cinderella tetap menjalankan tugas-tugas yang diberikan ibu tiri dan tetap dimusuhi oleh kedua saudara tirinya. Hingga pada suatu ketika sang pangeran datang ke rumah Cinderella, Cinderella menyambut dengan hangat tetapi pangeran bersikap acuh kepada Cinderella. Sang pangeran bergegas pergi menemui ibu tiri Cinderella dan sang pangeran tanpa berbasa-basi langsung melamar ibu tiri Cinderella. Di sinilah diketahui bahwa sang pangeran memang mencintai ibu tiri Cinderella.
Di sela-sela obrolan ibu tiri Cinderella dengan sang pangeran, ibu tiri Cinderella mengatakan bahwa anak tirinya, Cinderella memiliki keterbelakangan mental yang disebut Maladaptive Daydreaming yang membuat Cinderella selalu mengkhayal dan hampir tidak bisa membedakan antara khayalan dan realita. Dari sinilah kita ketahui bahwa sebenarnya semua kisah Cinderella hanyalah sekedar khayalan Cinderella semata, ibu peri dari awal tidak pernah ada, pesta dansa itupun dari awal tidak pernah ada. Khayalan ini tercipta dikarenakan rasa cemburu Cinderella dengan sang ibu tiri. Karena ibu tiri Cinderella dicintai oleh sang pangeran.
Rasa cemburu Cinderella semakin membara setelah sang pangeran melamar ibu tirinya. Hingga keterbelakangan mental Cinderella semakin parah dan menyebabkan Cinderella hampir kehilangan akalnya. Hingga pada suatu hari, Cinderella kembali menyadari pahitnya kenyataan, rasa cemburu ditambah rasa sakit hati dan didorong oleh penyakit keterbelakangan mental yang dimilikinya akhirnya Cinderella memutuskan untuk bunuh diri dengan cara meminum ramuan beracun.
