Mohon tunggu...
humas ump
humas ump Mohon Tunggu... Editor - Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kunjungi Situs Sejarah di Banyumas, Mahasiswa PMM UMP Perkuat Kebhinekaan

7 Desember 2022   07:25 Diperbarui: 7 Desember 2022   07:36 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
89 Mahasiswa PMM UMP, Kunjungi tempat bersejarah di wilayah karesidenan Banyumas (Dok. Humas UMP)

Pada tahun akademik ini ada pemandangan yang berbeda di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP). Semester gasal tahun 2022-2023, UMP kedatangan 89 mahasiswa dari seluruh universitas yang ada di Indonesia melaksanakan inbound dalam pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 2 UMP untuk belajar selama satu semester yang diselenggarakan kementerian pendidikan dan kebudayaan. Disamping bertujuan untuk merasakan atmosfer berkuliah di UMP, mereka juga mendapatkan suplemen pengetahuan dan pengalaman untuk merasakan keberagaman budaya Banyumas.

Pada hari Ahad, seluruh mahasiswa PMM 2 UMP yang didampingi oleh dosen modul nusantara dan mentor melaksanakan kegiatan melakukan kunjungan ke beberapa tempat bersejarah di wilayah karesidenan Banyumas. Adapun tempat yang dikunjungi antara lain Museum Wayang Banyumas, Benteng Van Der Wijck dan Goa Jatijajar. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka mengenalkan warisan budaya dan situs sejarah.

Kunjungan pertama menuju museum bersejarah Wayang Sendang Mas yang ada di Banyumas. Museum Wayang Banyumas ini menyimpan berbagai koleksi wayang. Wayang yang dipajang di museum Wayang Sendang Mas di antaranya wayang gagrag Banyumasan, Surakarta, Yogyakarta, pesisiran, wayang purwa, wayang beber dan wayang kancil. Museum ini terletak di komplek pusat pemerintahan Banyumas tempo dulu yang berlokasi di Kecamatan Banyumas yang berjarak 15 km arah timur dari kota Purwokerto. Selain wayang, museum ini juga menyimpan koleksi benda-benda purbakala.

Kunjungan kedua dilakukan dilakukan di Benteng Van Der Wijck. Berdasarkan catatan sejarah, benteng ini merupakan benteng pertahanan Hindia Belanda yang dibangun pada abad ke 18. Benteng ini terletak di Gombong, sebelah barat ibukota Kabupaten Kebumen atau lebih tepatnya di Jalan Sapta Marga, Sidaya, Gombong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Kegagahan bangunan Benteng ini terlihat dari arsitekturnya yang berbentuk segi delapan, dimana dulunya menjadi tempat para prajurit-prajurit pada masa Hindia-Belanda. Di area Benteng Van der Wijck  juga bisa melihat gedung pertemuan Diponegoro Hall.

Destinasi tempat kunjungan yang terakhir adalah Goa Jatijajar. Goa ini merupakan situs geologi yang terletak di kabuaten Kebumen, Jawa Tengah. Goa Jatijajar di temukan pada tahun 1802 oleh seorang petani, kemudian Goa jatijajar dijadikan sebagai objek wisata sejarah mulai dari tahun 1975 dengan berbagai pengembangan pembangunan fasilitas. Salah satu daya Tarik yang menjadi keunggulan dari Goa Jatijajar ialah stalagtit dan stalagmit yang terdapat di sepanjang goa. Stalagtit dan stalagmit adalah batuan yang terbentuk di dalam gua secara alami melalui reaksi dan endapan air hujan dengan batu kapur.

Koordinator PMM Titik Wahyuningsih, perkuat kebhinekaan mahasiswa PMM UMP melalui kunjungan pada situs bersejarah di Karesidenan Banyumas (Dok. Humas UMP)
Koordinator PMM Titik Wahyuningsih, perkuat kebhinekaan mahasiswa PMM UMP melalui kunjungan pada situs bersejarah di Karesidenan Banyumas (Dok. Humas UMP)
Selaku koordinator PMM dan dosen modul nusantara, Titik menjelaskan bahwa kunjungan yang dilakukan merupakan cara untuk mengenalkan kepada mahasiswa PMM 2 UMP tentang situs sejarah yang ada di Jawa Tengah khususnya Karesidenan Banyumas dari masa lampau hingga masa sekarang.  "Ini juga menjadi ajang untuk memperkenalkan keberagaman budaya di Jawa Tengah.  Dirinya berharap dari kunjungan ini mahasiswa dari luar mendapatkan informasi mengenai identitas dan sejarah khsusnya Banyumas dan umumnya Jawa Tengah serta keragaman budaya masyarakat Banyumas yang pluralistis.

Terakhir, seluruh dosen modul nusantara menyampaikan bahwa, selain mengikuti proses akademik lewat perkuliahan di dalam kelas, mahasiswa PMM 2 UMP juga mendapatkan kegiatan di luar kampus yang salah satunya melalui pendekatan objek wisata maupun objek yang memiliki nilai sejarah. Sehingga memberikan makna mendalam bahwa sebagai generasi muda, kita wajib mengenal dan mempelajari serta maningkatkan wawasan sejarah, agar kita mampu mengambil hikmah dari seluruh kejadian dan warisan di masa lampau. (ely/tgr)

Artikel lengkap dapat diakses DI SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun