Surabaya – Indonesia masuk dalam Top 15 negara dengan pengguna internet terbanyak. Potensi ini seharusnya bisa menjadi peluang teknologi digital untuk memberikan kemajuan bagi Indonesia dan mendukung segala kegiatan, termasuk perekonomian.
Benediktus Suprianggamaynanto Kuspratama, S.A. atau biasa dipanggil Angga menunjukkan potensi Indonesia tersebut saat menjadi nara sumber dalam Pembelajaran IPS Kelas VII SMP Santo Carolus Tarakanita Surabaya. Tema yang dibahas dalam pembelajaran hari Selasa (16/02/2021) ini adalah Peran IPTEK dalam Kegiatan Ekonomi.
Angga merupakan alumni SMP Santo Carolus Tarakanita Surabaya lulusan tahun 2007. Kini ia bekerja sebagai Asisten Manajer Bank Indonesia.
Dody Noerdianto (Kepala SMP Santo Carolus) sampai mengatakan, “SMP Carolus tidak bisa dipandang sebelah mata. Dengan diundangnya alumni yang sekarang menjadi Asisten Manajer Bank Indonesia, terbukti SMP Santo Carolus mengantarkan putra putrinya yang dididik menjadi orang hebat.”
“Bank Indonesia mengatur perbankan nasional dan terutama Bank Indonesia juga tujuan utamanya menciptakan stabilitas ekonomi. Karena kalau kondisi ekonomi itu stabil akan mendukung kemajuan ekonomi dari suatu negara,” jelas Angga.
Pria lulusan S1 Akuntansi Universitas Airlangga itu menunjukkan bahwa teknologi digital sudah ada di setiap kehidupan manusia, seperti youtube, tiktok, aplikasi transportasi, belanja online, dan lain sebagainya. Teknologi-teknologi ini sangat membantu kehidupan manusia, termasuk aktivitas ekonomi.
IPTEK mempunyai dampak positif dan negatif. Dampak positif IPTEK, antara lain memenuhi kebutuhan manusia untuk mengurangi permasalahan ekonomi, membuat segala sesuatu cepat dan mudah, mempermudah untuk memperluas informasi, menambah wawasan dan pengetahuan.
Sementara dampak negatif IPTEK yakni mempengaruhi pola pikir negatif masyarakat, menambah polusi atau tidak ramah lingkungan, membuat manusia semakin malas, dan mendorong kerusakan lingkungan.
Menurut Angga, IPTEK mendukung kegiatan ekonomi meliputi produksi, distribusi, dan konsumsi. Mendukung produksi yaitu pembaruan mesin, bahan baku, dan bahan penolong. Mendukung distribusi yaitu menjadi lebih mudah, lebih lancar, dan lebih cepat. Sementara mendukung konsumsi yakni konsumen bisa mendapatkan barang dengan cepat dan mudah.
Angga pun memberi contoh IPTEK yang meningkatkan produksi pertanian, yaitu aplikasi RiTx Bertani. RiTx membantu petani untuk bisa mengecek kondisi tanah dan kondisi cuaca secara real time.