Mohon tunggu...
Christian Jati
Christian Jati Mohon Tunggu... Jurnalis - Humas Yayasan Tarakanita Surabaya

Humas Yayasan Tarakanita Surabaya | FB: Yayasan Tarakanita Wilayah Surabaya | Youtube: Humas Tarakanita Surabaya | Email: humastarakanitasby21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Persiapan Menghadapi Asesmen Nasional Sekolah Tarakanita

18 November 2020   13:42 Diperbarui: 28 April 2021   18:47 1245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dr. Bagus Hary Prakoso, M.A. (Pusat Asesmen dan Pembelajaran, Balitbang Kemdikbud)

Jakarta -- Mulai tahun 2021 Ujian Nasional (UN) akan diganti dengan Asesmen Nasional. Hal ini diprakarsai oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.

Kini menjelang tahun 2021, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melakukan sosialisasi di berbagai instansi pendidikan. Pada Selasa kemarin (17/11/2020) giliran Sekolah Tarakanita Nasional yang mendapatkan sosialisasi Asesmen Nasional.

Sosialisasi tersebut diselenggarakan dalam Webinar dengan nara sumber Dr. Bagus Hary Prakoso, M.A. dari Pusat Asesmen dan Pembelajaran, Balitbang Kemdikbud dan dimoderatori oleh Bonifasius Bambang Sudarmono, M.Pd. (Kepala Divisi Pendidikan Yayasan Tarakanita Wilayah Tangerang).

Webinar ini dihadiri oleh para Kepala Divisi Pendidikan Yayasan Tarakanita Pusat dan Wilayah, Kepala Sub Divisi Bagian Kurikulum, Kepala Sub Divisi Bagian Kesiswaan, para Kepala Jenjang, para Kepala Sekolah, para Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, serta perwakilan guru jenjang SD sampai dengan SMA-SMK yang berada di tujuh wilayah.

Adapun tujuh wilayah Sekolah Tarakanita tersebut antara lain Jakarta, Tangerang, Jawa Tengah, Yogyakarta, Surabaya, Bengkulu, dan Lahat.

Lebih dari 400 peserta hadir melalui telekonferensi Zoom ditambah banyak peserta lain yang mengikuti live streaming di kanal Youtube Tarakanita TV.

"Dengan kesabaran dan susah payah kami terus bekerja dengan keinginan besar untuk maju. Ya, maju. (EG 53)," demikian kutipan buku harian Bunda Elisabeth Gruyters yang disampaikan Ambrosius Sigit Kristiantoro, M.Pd. (Kepala Divisi Pendidikan Yayasan Tarakanita) dalam pengantarnya.

Tujuan Webinar ini ialah untuk memberikan pemahaman tentang:

  • Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar
  • Mendesain KBM berbasis kompetensi literasi dan numerasi
  • Menyusun soal berbasis literasi dan numerasi
  • Membaca hasil AKM

Bagus menjelaskan bahwa Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) itu mengukur literasi membaca dan numerasi. Survei Karakter (SK) mengukur sikap, kebiasaan, nilai-nilai sebagai hasil belajar non kognitif. Survei Lingkungan Belajar (SLB) mengukur kualitas pembelajaran dan iklim sekolah yang menunjang pembelajaran.

Asesmen Nasional berlatar belakang Hasil PISA (Programme for International Student Assessment). Bagus memaparkan hasil PISA sejak tahun 2012.

Hasil PISA 2012 menunjukkan mayoritas siswa usia 15 tahun belum memiliki literasi dasar (membaca, matematika, sains). Anak-anak tidak akan berdaya saing bila di sekolah mereka tidak dilatih Kecakapan Hidup Abad 21, misalnya: untuk membuat perbandingan, membuat penilaian data, berpikir kritis, membuat kesimpulan, memecahkan masalah, dan menerapkan pengetahuan mereka pada konteks kehidupan nyata serta pada situasi yang masih asing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun