Kelola Pinjaman Karyawan Lebih Mudah dengan Mobile OrangE HR

Karyawan bisa saja kekurangan dana karena kebutuhan tidak terduga. Mungkin jika jumlahnya tidak besar, karyawan masih bisa mengatasinya. Namun akan berbeda cerita ketika nilainya besar. Karyawan biasanya akan mengajukan pinjaman kepada lembaga keuangan maupun pinjaman online untuk mengatasi hal ini.

Mengajukan pinjaman di pinjaman online pastinya harus sesuai syarat yang diterapkan dan perlengakapan dokumen yang dibutuhkan. Belum lagi dengan proses persetujuan yang lama, bunga yang tinggi dan juga data pribadi kita yang belum tentu aman.

Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, tim personalia tentunya harus menyiapkan berbagai macam program dalam menunjang kesejahteraan karyawan untuk mengurangi turnover. 

Banyak hal yang dapat dilakukan perusahaan dalam mengembangkan program kesejahteraan karyawan, seperti asuransi kesehatan, tunjangan, manajemen beban kerja dan kompensasi, serta ketersediaan pinjaman bagi karyawan.

Sebenarnya pemberian fasilitas pinjaman bukanlah kewajiban, namun hanya sebuah kebijakan perusahaan untuk membantu karyawannya. Tidak ada aturan yang dilanggar oleh perusahaan apabila tidak memberi pinjaman bagi karyawannya.

Tetapi kita lihat lagi, jika perusahaan memberikan pinjaman bagi karyawan, bukan hanya membantu kesejahteraan karyawan saja, namun juga bermanfaat bagi perusahaan sendiri, karena dapat menumbuhkan loyalitas dan mendorong produktivitas karyawan. 

Misalnya, karyawan akan merasa berhutang budi. Selain tidak mau pindah kerja, karyawan akan lebih rajin bekerja dan tidak hitung-hitungan dalam menyelesaikan tugasnya, karena punya tanggungan untuk melunasi pinjaman.

Untuk menerapkan sistem pinjaman karyawan, baiknya perusahaan menggunakan HR System (HRIS), agar benar-benar mampu mengelola data pinjaman karyawan dengan baik dan tepat. Salah satu HRIS yang mendukung modul loan (pinjaman karyawan) adalah OrangE HR. 

Dengan modul payroll, karyawan bisa melihat saldo pinjaman/outstanding loan di Mobile OrangE HR. Bukan hanya saldo pinjaman, melainkan juga jumlah pinjaman, pinjaman yang sudah dilunasin, tanggal pinjaman, dan tanggal pembayaran pinjaman. Karyawan tidak perlu ribet lagi untuk mengajukan pinjaman dan perusahaan juga bisa lebih teliti dalam mengelola pinjaman tersebut.